09. Regret

4.2K 503 44
                                    

["Kapan kita menyesal? Ketika membohongi orang yang kita sayang dan membuat kita kehilangan kepercayaannya untuk waktu yang lama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

["Kapan kita menyesal? Ketika membohongi orang yang kita sayang dan membuat kita kehilangan kepercayaannya untuk waktu yang lama."]
- Jung Jeno


Silahkan vote dulu-♡

"Kak! Kenapa kak Thea bisa disini?" Jeno menarik pundak Jeffrey yang sedang berjalan memunggunginya.

"Dia calonku." Jawab Jeffrey sekenanya, membuat Jeno terkejut bukan main.

Jeno menggeleng tak percaya, "gue ga akan biarin itu, lo itu orang bejat!"

"Apa bedanya sama lo yang membohongi dia? Dan sekarang lo kehilangan kepercayaannya." Ucapan Jeffrey yang benar adanya membuat Jeno bungkam.

Jeno mengepal tangannya kuat, dia benar-benar kesal apalagi melihat Jeffrey berbicara dengan wajah songongnya.

Prang!

Dengan penuh amarah Jeno membanting vas bunga hingga pecah, Jeno terjongkok memegang kepalanya. Ia bingung tentang apa yang harus ia lakukan saat ini, dan menyesali semua perbuatannya.

"Apapun yang terjadi gue gak akan biarin itu terjadi! Gue tak pernah takut sama lo Jung Jeffrey!" Teriaknya, Jeffrey berjalan memunggungi Jeno sambil menyunggingkan senyumnya.

***

Thea tak sengaja tertidur karena tenaganya habis dipakai untuk menangis seharian, sangat sulit menerima kenyataan bahwa orang-orang telah membodohinya selama ini.

Jeffrey mengusap rambut Thea, membuat Thea terusik dari tidurnya. Thea membuka matanya dan langsung melihat wajah Jeffrey.

"Bangunlah, kamu belum makan dari pagi." Thea terduduk memalingkan wajah dari Jeffrey.

"Hei kenapa?" Jeffrey memegang wajah Thea agar menghadap padanya, namun Thea menolak.

"Makanlah." Jeffrey menyodorkan piring berisikan makanan pada Thea, jangankan menerimanya Thea tak melirik makanan itu sedikit pun.

Jeffrey menghela nafasnya gusar, menyendokan makanan itu lalu menyodorkan pada mulut Thea, lagi-lagi Thea tak menggubrisnya.

"Bicaralah Thea." Jeffrey menurunkan tangannya, Thea masih setia bungkam.

"Choi Thea! Lihat aku!" Thea terkejut karena suara Jeffrey meninggi, bukannya melihat Jeffrey Thea malah menutup wajahnya dengan selimut.

"Jangan menguji kesabaranku Thea." Nada bicara rendah Jeffrey terdengar menyeramkan, Thea pun mengalah membuka selimut yang menutupi wajahnya dan terduduk sambil menatap Jeffrey tajam.

MASTER: Jeffrey The Mafia | Jung Jaehyun [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang