30. first time meeting

2.1K 254 42
                                    

Thea berjalan dengan lemas menuju kamarnya, matanya terus menatap nanar kedepan tidak memperdulikan apapun bahkan orang-orang yang tidak sengaja menabraknya. Jeffrey mengikutinya di belakang tanpa mau mendekati Thea.

Perkataan jeffrey benar-benar membuatnya hancur sehancur hancurnya, Jeffrey memang tak tega melihat Thea begitu tapi apa daya jika dia tak melakukan ini permasalahan tak akan selesai.

"Thea?" Sapaan dari Yuta juga thea abaikan, Thea terus berjalan dan memasuki kamarnya tanpa ada suara yang keluar dari mulutnya.

Yuta mendekati Thea yang sedang terduduk di atas ranjang nya, memperhatikan wanita itu yang sudah pucat dan hanya terdiam dan melamun.

"Yuta." Ujarnya membuat Yuta segera menarik kursi dan duduk di hadapan Thea.

"Hmm? Ada yang sakit?" Tanya Yuta memegang tangan Thea.

"Yuta, bawa gue pergi kaya yang waktu itu lo lakuin. Lo bisa kan?" Tutur Thea sambil menatap Yuta dengan tatapan yang kosong, Yuta benar-benar tak tega melihat Thea yang seperti ini.

Semua nya memang membingungkan, Thea yang bingung dengan kehidupannya sementara Yuta pun bingung dengan situasi ini, bisa-bisa nya Thea bilang ingin pergi bersama Yuta sedangnya Jeffrey mendengar semua percakapan mereka.

"Yuta, tinggalkan kita berdua." Suara jeffrey memerintah, segera Yuta membungkuk hormat dan meninggalkan jeffrey dan thea berdua.

Jeffrey duduk di kursi hadapan Thea memandang, memegang kedua pipi Thea agar menatapnya. Mata mereka saling bertemu, Thea bisa melihat dari tatapan jeffrey bahwa dia juga menginginkan Thea.

"Siapa Jeff? Siapa wanita itu?"

"Lee Jennie." Cicit jeffrey membuat thea menyunggingkan senyumnya tak percaya.

"Jeff, dia yang culik aku dia lukain aku dan dia yang ngancem aku." Jeffrey hanya tertunduk karena sudah mengetahui semuanya, tapi dia hanya diam.

"Apa jangan-jangan kamu udah tau tapi kamu gak peduli?" Curiga Thea yang benar adanya.

Prang!

Yuta, Johnny, Jeno dan Haechan terkejut mendengar suara barang-barang yang sepertinya sengaja di lempar dari kamar Thea. Jeno sempat ingin masuk karena khawatir terjadi sesuatu pada Thea tapi semuanya menahan Jeno.

"Master pasti bisa menyelesaikan semuanya." Johnny meyakinkan teman-temannya yang sudah cemas menunggu di luar kamar.

Benar saja seketika semuanya menjadi tenang dan jeffrey keluar dari kamar Thea, semua mata tertuju padanya seolah-olah ingin tahu apa yang telah terjadi.

"Masih banyak urusan yang harus gue urus, selama gue gak ada Thea akan megang semua urusan disini ikuti semua kata dia dan kalian harus jaga dia dengan nyawa kalian." Semua nya mengangguk dan membungkuk hormat sebelum akhirnya Jeffrey pergi.

Setelah kepergian Jeffrey, mereka semua saling melirik. Johnny menyuruh Jeno untuk memeriksa Thea di dalam, karena sudah sering bersama mereka menjadi sangat sayang pada Thea. Jeno masuk ke kamar Thea, yang di lihanya adalah Thea yang sedang tertidur pulas tanpa sadar Jeno tersenyum melihat itu, tangannya terulur lalu mengusap rambut Thea.

Tak mau mengganggu tidur nyenyak Thea tak lama Jeno keluar, memberitahu semuanya bahwa Thea sudah tertidur. Mereka semua duduk di kursi panjang yanh berada di depan kamar Thea agar mudah jika Thea membutuhkan sesuatu.

***

Dua hari Thea beristirahat di rumah sakit tempat yang benar-benar membuat thea tidak betah. Kini dia sudah kembali ke rumah Jeffrey dan kembali ke aktifitasnya yang membosankan. Johnny menjinjing tas yang berisikan barang-barang Thea, menyinpannya di sebelah kasur Thea.

MASTER: Jeffrey The Mafia | Jung Jaehyun [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang