"Jungwoo, bagaimana perkembangannya?" Tanya Jeffrey pada Jungwoo yang sedang memantau layar komputernya.
"Dia seperti orang yang ahli dalam bersembunyi, dia sama sekali tak muncul di seluruh CCTV kota." Ujar Jungwoo.
Jeffrey memijat pelipisnya, sudah dua minggu Thea menghilang dan entah mengapa kepergian Thea sangat memengaruhi diri Jeffrey.
"Masih stuck, huh?" Jeffrey tak menanggapi pertanyaan Jungwoo.
Yuta memasuki ruangan Jungwoo, tubuhnya membungkuk memberi salam pada Jeffrey. Yuta menatap Jeffrey cukup lama, banyak sekali yang ingin ia sampaikan.
"Ada yang ingin kau sampaikan Yuta?" Seakan mengerti dengan tatapan Yuta, Jeffrey memulai pembicaraan.
"Saat kau bersama Thea, siapa yang kau pikirkan?" Pertanyaan Yuta membuat Jeffrey bingung.
"Maksudmu?"
"Siapa yang kau pikirkan, Lala atau Thea?"
"Apa kau yang menyembunyikan Thea seperti kau menyembunyikan Lala dulu?!" Tak menjawab pertanyaan Yuta, Jeffrey bangkit dengan wajah yang emosi.
Yuta tersenyum miring, Yuta sangat pandai membaca kepribadian orang lain ia sangat mengetahui bagaimana Jeffrey. Lelaki yang kejam namun masih menyimpan penyesalan di masa lalu.
"Kau menyesal Jeff? Kau menyesali perbuatanmu pada Lala?" Seakan memiliki 9 nyawa Yuta benar-benar tak takut.
Jungwoo hanya memperhatikan tanpa mau ikut campur, karena ia hanya ingin mencari aman.
"Dimana Thea brengsek!" Jeffrey mencengkram kerah baju Yuta.
"Kau belum menjawab pertanyaanku master."
"Berhenti mengungkit masa lalu!"
"Jangan munafik, kita masih terjebak di masa lalu dan Thea adalah pelampiasan rasa bersalah kita pada Lala." Ujar Yuta, Jeffrey hanya diam sambil menatap Yuta tajam.
***
Thea menjadi seorang waiters di restoran ramen milik Momo, karena merasa tak enak jika tak membantu Momo sama sekali. Setidaknya Thea memiliki sesuatu yang dikerjakan tidak sepertj waktu ia di rumah Jeffrey.
Thea mengikat rambut ombre birunya asal, restoran ramen itu cukup ramai semenjak ada Thea sehingga Momo menyebut Thea sebagai jimat keberuntungan.
Kring!
Suara lonceng berbunyi menandakan seseorang datang ke restoran.
"Selamat datang ke-" Ucapan Thea terjeda saat seseorang yang sangat ia kenal muncul, ada raut kebahagiaan di wajah Thea.
"Yuta!" Serunya berlari dan memeluk Yuta yang sudah lama tidak ia lihat karena urusan pekerjaannya.
"Lo baik kan disini?" Tanya Yuta sambil mengelus puncak kepala Thea.
Thea mengangguk, "Momo baik, Jackson suka kasih diskon baju, orang-orang disini juga baik sama gue." Yuta melirik para pelanggan yang menatap kagum pada Thea.
"Bagus deh, mau jalan-jalan?" Thea tersenyum seraya mengangguk, melepaskan apron di pinggangnya.
"Momo! Gue pergi!" Teriaknya, Momo langsung keluar dari dapur.
"Heh mau kemana lo?!" Teriak Momo masih dengan sarung tangan memasaknya, sedangkan Thea dan Yuta tak menanggapi langsung keluar dari restoran.
KAMU SEDANG MEMBACA
MASTER: Jeffrey The Mafia | Jung Jaehyun [REVISI]
Fanfiction|END| "ᴅᴏ ᴜ ᴡᴀɴɴᴀ ᴘʟᴀʏ ᴡɪᴛʜ ᴍᴇ?" ©2020, 𝖒𝖎𝖉𝖓𝖎𝖌𝖍𝖙 𝖘𝖙𝖆𝖗𝖙: 27082020 [𝖈𝖔𝖒𝖕𝖑𝖊𝖙𝖊] highest rank in ur heart.