Suara alat masak saling beradu di dapur itu, suara tawa dan obrolan random saling terdengar. Thea sudah memiliki hobi baru sekarang yaitu memasak bersama chef Taeil, awalnya Taeil yang mengajak Thea memasak karena merasa kasihan sekaligus khawatir jika Thea terus-menerus berada di dalam kamar.
"Wow! Hari ini masak apa chef Thea?" Tanya Yuta yang duduk di sebuah meja yang menghadap langsung ke arah dapur.
"Hari ini kita bikin lasagna." Ujar Thea penuh semangat, Yuta yang melihat itu juga ikut bahagia karena Thea sudah tak murung lagi seperti beberapa hari kebelakang.
"kayanya enak!" Yuta bangkit dari duduknya hendak memasuki dapur.
"Eh mau kemana? Udah diem disitu, jangan ganggu." Larang Thea, Yuta pun kembali duduk sambil menopang dagu.
Yuta diam-diam mengeluarkan handphone nya lalu memotret Thea untuk dikirimkan kepada sang master. Jauh dari Thea bukan berarti jeffrey melupakan gadis itu, tiap harinya anak buah Jeffrey selalu mengabari kabar Thea, entah Johnny maupun Yuta dan yang lainnya ketika sedang bersama Thea.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Silahkan dinikmati tuan." Thea menyerahkan sepiring lasagna untuk Yuta.
"Bon appetit!" Ujar Yuta sedangkan Thea terus menatap Yuta yang hendak menyantap makanannya dengan tatapan gugup.
"Gimana rasanya?" Tanya Thea dengan ragu lalu Yuta menatap Thea dan memberikan jempolnya.
"Ya pasti enak lah, kan kita yang buat." Celetuk Taeil yang masih berada di dapur.
"Chef Taeil memang jago, pasti kalo aku sendiri yang buat gaakan seenak ini." Puji Thea yang dibalas kekehan oleh Taeil.
"Yang penting kamu mau belajar." Taeil mendekati Thea dan mengusap puncak kepala Thea.
"Wangi banget! Masak apa nih?" Suara Haechan membuat penghuni dapur melirik.
"Sini cepet! Thea masak lasagna, enak banget." Seketika Haechan, Renjun, Jeno dan Johnny mendekati dapur.
Tanpa sadar Thea tersenyum melihat semuanya menyantap makanan buatannya dengan lahap, tapi satu sisi dia juga sedih karena lelaki yang di cintai nya tidak disini disisinya walaupun hanya menyicip sedikit masakannya.
Thea membuka apron memasaknya, lalu berjalan menjauh dari yang lainnya. Menghela nafas panjang sambil memandangi tanaman di halaman belakang, memegang handphone nya berharap ada pesan dari Jeffrey.
"Thea!" Wanita berambut panjang itu menengok ke arah kiri saat mendengar namanya di panggil.
"Hai John!" Sapa nya dengan senyum yang menutupi semua luka dalam dirinya.