♪ ♬ 24 ♬ ♪

1.5K 173 76
                                    

sebelum masuk ke cerita, biy mau jelasin sedikit soal part 23 yang kayaknya masih ada yang salah paham... tolong dimaafkan sebelumnya.

jadi, part 1 itu sebenernya bagian kecil dari part 23. part 2 sampe 22 itu cerita inti 'healing'nya untuk bisa maju sampe ke state part 23.

kenapa part 1-nya diambil dari part 23, karena part 1 itu kan cerita pembuka, part yang ngasih tau keseluruhan ceritanya gitu hehehe (=∩_∩=)フ

sekian~ selamat membaca. enjoy!

❁ ❁ ❁

Masih sama seperti hari-hari sebelumnya, kalau ada hal penting, pasti berangkat juga, meski jauh, bolak-balik kantor – studio – apartemen. Tapi berhubung sudah menjadi kerjaan, ya Eldy lakukan. Ia ingin profesional dalam kerjaannya, ingin bertanggungjawab atas tanggungjawabnya.

Dulu, waktu akhirnya Eldy kembali menampak diri di mOla, ia kena marah habis-habisan oleh Surya. Eldy hanya diam, menunduk. Ia kenal Surya dengan baik seperti ia kenal Evan, meski tidak sebaik Evan. Tapi kemurkaan Surya waktu itu benar-benar yang terparah. Semua diungkit, Surya benar-benar berteriak pada dirinya juga pada Evan. Itu karena Evan juga turut menyembunyikan kebenaran.

Sejak saat itu, sesekali Eldy mampir ke studio untuk setor kerjaan. Ya, Eldy kembali menajdi animator. Ia tidak sepenuhnya kembali bekerja disana seperti yang diharapkan yang lain. Ketika Surya memberi titah pada Eldy untuk berhenti bekerja dan kembali ke studio seutuhnya, Eldy dengan berat hati hatus menolak. Pekerjaan sebagai IT Engineer juga tanggungjawabnya, tapi memang passion Eldy juga menjadi animator. Akhirnya diambil jalan tengah, Eldy tetap bekerja di kantornya, dan menjadi animator freelancer di mOla. Kerjanya tidak harus di studio, dikerjaan di rumah, pun kerjaan Eldy tidak banyak, jadi ia hanya sesekali ke stduio.

Seperti kemarin dan sore ini, beres dari kerjaan di kantor, Eldy langsung melenggang lagi ke studio. Ada yang harus ia bicarakan secara langsung, jadi setelah pagi tadi membuat janji, sore ini Eldy berangkat kesana. Bukan malasah buat Eldy, meski akhirnya jadi lebih capek. Tapi untuk hari ini, lelah Eldy hilang seketika entah sejak jam berapa. Pokoknya semenjak Luki menelpon, mengatakan perihal tato. Nada suaranya memang terdengar lemas, tapi Eldy justru semangat. Eldy senang Luki kembali memperkuat dirinya.

“Lah? Mas Eldy dateng?”

“Iya, Bos sama Pak Evan udah balik belom?”

“Belom, masih ada noh, Mas Dany juga di atas.”

“Ooh.” Eldy mengangguk, “Lo mau balik Lang?”

“Ho oh, gue balik ke rumah, gak ke apartemen. Adek gue minta temenin cari buku soalnya.”

Eldy malah mengumbar cengiran lebar, “Ya udah, gue ke atas dulu, lo hati-hati.” Jawaban untuk Eldy hanya sebuah acungan jempol dari Galang, yang setelahnya langsung ditinggal pergi dan Eldy melenggang ke lift.

Matanya melirik jam tangan, hampir tepat jam enam. Ia yakin animator yang lain juga pasti sudah pada pulang. Kecuali Dany yang memang Kepala Animator, pun Eldy yang meminta Dany untuk stay karena ia juga harus bicara pada Dany, tidak hanya pada Surya dan Evan.

Pertemuan mereka dilakukan di ruangan Surya, tidak perlu sampai ke ruang presentasi. Yang mulanya Eldy pikir tidak akan begitu lama, tetapi ternyata lama juga, karena mereka langsung mematangkan konsep untuk projek animasi saat itu juga. Padahal Eldy sudah tidak sabar mau pulang. Memang Eldy jadi semangat sejak ditelpon Luki tadi, tapi tetap tidak tenang kalau Eldy juga yakin Luki menunggunya di rumah, dengan dipenuhi perasaan tidak tenang juga.

Sekitar jam delapan lewat mereka berempat baru bubar. Dany pulang, Surya juga sama. Sisa Evan dan Eldy yang masih di toilet. Tidak sengaja bertemu sebenarnya, tapi berakhir mengobrol juga. Evan basa-basi menanyakan soal kerjaan Eldy belakangan ini, Eldy juga jawab basa-basi. Padahal sudah kenal lama tapi masih saja basa-basi.

Our Healing Way (BL 18+) [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang