Olivia memperhatikan wajah itu sekali lagi, dimana Hanry terlihat sangat berbeda saat terakhir kali ia melihat nya. Wajah nya pucat dan ada rona hitam dibawah mata nya.
"Berapa lama kau tidak tidur?" Tanya Olivia mengangkat tangan nya untuk menyentuh sisi wajah Hanry. Pria itu bergerak sedikit menyamankan wajah nya sentuhan Olivia.
"Aku tidak pernah bisa memejamkan mata setelah terbangun saat itu, mengetahui jika kau menghilang begitu saja..." Hanry menghela nafas panjang, ia menyatukan kening nya pada dahi Olivia. Kedua mata biru yang menatap nya dengan tatapan setengah melamun.
"Apa yang kau pikirkan Olivia?""Apa yang membawamu kemari?" Tanya Olivia, ia benar-benar ingin tahu bagaimana caranya pria ini dapat menemukan nya.
"Aku mencarimu ke seluruh tempat, tidak ada desa ataupun kota yang tidak kudatangi untuk mencarimu. Aku tidak akan pernah tahu jika kau akan berada dikuil kalau saja aku tidak merasakan gelombang mana milikmu di kuil ini." Ujar Hanry kini menarik tubuh Olivia kedalam peluk kan nya. Olivia masih diam hanya menatap kearah sudut ruangan dimana Aphrodite melayang, wanita itu tersenyum pada nya mengiyakan perkataan Hanry.
'Walaupun dikehidupan pertama dia gila, sekarang dia sudah cukup waras karena penyesalan.' komentar Aphrodite dengan santai ia menjentikkan jemari nya sehingga sebuah busur muncul ditangannya.
"Apa yang kau lakukan?" Tanya Olivia panik sampai-sampai Hanry menatap nya dengan bingung.
'Panah cinta yang terakhir.'
Aphrodite menarik busur nya sehingga panah itu meleset menembus punggung Hanry. Olivia terbelak saat melihat Hanry yang langsung terjatuh kearahnya.
"Kau membunuh nya Aphrodite?!"
"Tidak mungkin kulakukan walaupun kuingin." Sahut Aphrodite disambut dengan anggukan menggemaskan dari para bayi cupid.
"Lalu apa yang barusan terjadi?"
"Aku memiliki 3 panah cinta Hestia. Pertama asmara, kesetiaan, dan cinta sejati. Dan ini panah terakhirku untuk hubungan kalian..." kata aphrodit dengan senyum tipis kearah mereka. para cupid terbang diatas kepala olivia menyebarkan serbuk emas yang membuat nya mengantuk. kedua mata olivia terasa sangat berat meski ia mencoba melawan sihir tersebut.
"apa lagi yang kau coba lakukan?" gumam olivia dengan suara lirih mencoba mempertahankan kesadaran nya.
"membuat sedikit drama untuk kisah cinta kalian. aku masih sedikit marah pada hanry jadi biarkan dia berjuang untuk kehidupan kali ini." aphrodit membelai wajah olivia nada suara nya terdengar agak dendam. "dan aku juga kesal padamu yang selalu menamatkan cerita dengan sad ending."
kening olivia berkerut samar, ingin memprotes perkataan aphrodit. skenario macam apalagi yang ingin dimainkan oleh sang dewi cinta setengah gila ini. namun sudah terlambat karena olivia telah jatuh terlelap
_o0o_
Ketika secara tiba-tiba tersebar kabar tentang pesta yang diadakan setelah 1 tahun, tentu saja ini akan menjadi bahan pembicaraan dimanapun.
Dikerajaan Athanasía seorang pria yang berada diruangan gelap itu, duduk dengan gasture kaku. Ruangan nya yang besar terasa sangat sesak, semua gorden ditutup satu-satunya penerangan berasal dari lilin disudut ruangan.
"Menurut kabar burung, kediaman keluarga Clarence akan mengadakan pesta. Hal ini menjadi sangat heboh dikalangan masyarakat awam. Banyak yang bertanya-tanya mengapa Duke membuka gerbang nya setelah setahun berlalu." Ujar ksatria yang menyampaikan apapun yang berkaitan tentang keluarga Clarence.
Pria itu Raja dari kerajaan Athanasía yang baru, hanya diam mendapatkan informasi tersebut. Raja yang menarik dari setelah menduduki tahta, yang wajah nya bahkan tak pernah terlihat lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lady Olivia
RomanceSeorang penulis mati lalu masuk kedalam ceritanya setelah mendapatkan banyak kutukan dari pembacanya atas karya sebelumnya yang berakhir sad ending. Mendapati dirinya masuk kedalam cerita dan berperan sebagai seorang figuran yang akan mati sia-sia...