{Like a Sunset}
"Cinta tidak di desain mudah untuk membuat hati para pemilik nya dapat menemukan kebenaran. Jika memang semudah itu aku tidak akan terjebak dalam tiga kehidupan yang sengsara."
-Lady Olivia-
***
Sunyi, senyap, menyesakan. Perasaan menakutkan yang membuatku merasa ingin bersembunyi disuatu tempat karena ketakutan, berlindung dibalik selimut berusaha untuk menghindar dari bayangan gelap.
Bulir keringat menyusup diantara leher jenjangnya, sekelilingnya terasa pengap karena tertutup rapat oleh selimut dari kaki hingga kepala. Olivia terbangun dengan sekeliling yang gelap tanpa setitik cahaya sedikitpun, kegelisahan merambati punggung nya. Dia selalu takut berada diantara kegelapan yang membutakan, selama ini selalu ada setitik cahaya dari lilin ataupun lampu.
Sebelumnya Olivia terbangun dari mimpi buruk yang gambaran nya sama sekali tidak jelas, hanya seperti potongan-potongan kejadian yang asing tapi terasa menakutkan. Jeritan kesakitan dari seorang wanita asing dengan tubuh penuh luka, lalu berganti menjadi seseorang yang menusuk nya dan terakhir ada orang lain meneriakkan nama nya.
Suara langkah kaki mendekat dengan samar, ia mendengar suara jantung nya berdebar dengan keras. Lama ia menunggu sampai sosok itu berhenti disamping ranjang, tidak melakukan apapun selain hanya diam.
Sebuah tangan menyentuh leher nya, ia berasa merasakan rasa dingin yang menyentuh tubuh hangat nya. Olivia tersentak keluar dari selimut, tubuh nya mundur ke sudut hingga punggung nya menempel pada tiang.
"Aster..."
"Siapa?!" Olivia panik melihat keberadaan pria di dalam ruangan yang tidak ia kenali. Untuk sesaat ia dapat merasakan perasaan kalut dari orang itu, namun ia menepis nya jauh-jauh.
Melihat ketakutan pada diri Olivia pria itu tertegun lalu sedetik kemudian berbalik untuk menyalakan lilin diatas meja. Setitik cahaya itu membuat Olivia dapat melihat sekelilingnya meskipun terbatas, pria itu tersenyum pada nya.
"Kau lupa padaku Aster?"
"Kau, siapa?"
"Jadi kau benar-benar tidak mengenaliku? Aku Asher, kita teman sejak kecil." Pria itu menjelaskan tentang dirinya meskipun ada nada masam pada kata-kata terakhir.
Sekelebat bayangan tentang pemuda jangkung dikepalanya yang selalu memperlakukan nya dengan lembut, senyuman ini juga khas dirinya. Ada perasaan mengganjal saat orang ini pergi ke negeri lain setelah Olivia dipaksa untuk bertunangan.
Pria ini adalah cinta pertama nya tapi entah kenapa ia merasa ada yang salah, ia merasa biasa saja melihat nya. Tubuh nya seperti memiliki dua jiwa yang saling berseberangan dan tumpang tindih.
"As-sher?"
Wajah Asher menjadi cerah, dia duduk di sisi ranjang. "Syukurlah kau masih mengingatku,
Tidak ada yang tahu jika sosok Aphrodite berada disana sambil mengamati, ada senyum licik di wajah nya ketika melihat Asher. Tetapi ketika melihat benang merah yang melayang disekitar jemari Asher, Dewi cinta mulai kebingungan ... Kenapa pria ini tidak memiliki takdir jodoh?
'Apa yang terjadi?' Pikirnya dan langsung menjentikkan jari dan sebuah buku catatan takdir manusia muncul. Lembaran buku emas itu adalah catatan kehidupan manusia, Aphrodite membulak-balik kertas untuk mencari catatan takdir milik Asher dan menemukan kebenaran yang membuat nya tertawa terbahak-bahak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady Olivia
عاطفيةSeorang penulis mati lalu masuk kedalam ceritanya setelah mendapatkan banyak kutukan dari pembacanya atas karya sebelumnya yang berakhir sad ending. Mendapati dirinya masuk kedalam cerita dan berperan sebagai seorang figuran yang akan mati sia-sia...