22

4.9K 765 21
                                    

"How do I love again?"

_o0o_

Entah bagaimana sejak ia bertemu dengan Hanry di pesta itu, pria itu selalu muncul dimana-mana. Tak sekali pria itu datang ke mension keluarga Clarence hanya untuk menganggu nya. Sifat baru nya yang meresahkan itu telah membuat kak Ellard uring-uringan, Papa Olivia pun lebih memilih untuk angkat kaki dari mension karena sakit kepala.

Tadi nya Olivia sudah merengek agar bisa ikut bersama Papa tetapi Papa malah memohon padanya agar tidak ikut. Bisa-bisa pria dibelakang Olivia itu malah merusak liburannya.

"Kuberikan waktu satu bulan untuk merebut kembali hati nya. Ellard akan mengawasimu agar tidak melukainya, lewat dari waktu itu maka mundurlah." Kata Papa secara personal pada Hanry sebelum dia pergi.

Ellard tak lebih baik dari Olivia, kakak nya itu telah jengkel setengah mati tapi tidak bisa melakukan apapun. "Olivia kali ini saja tolong ladeni dia bicara, kakak ada urusan penting." Ellard menunjuk kearah ruang kerja nya dimana lusinan berkas berceceran diseluruh tempat.

Melihat itu Olivia meringis, ia khawatir melihat noda hitam samar dibawah mata kakak nya. Tampak nya Hanry telah mengguncang mental nya dengan telak. "Kakak ingin aku bantu?"

Ellard menggeleng sambil mengusap kepala adik nya lembut.
"Akan sangat membantu jika kau membawa dia keluar selama setengah hari."

Olivia melirik kearah Hanry yang tersenyum tanpa dosa dibelakang mereka. "Kalau begitu tidurlah dua sampai 3 jam. Aku akan mengurusnya."

"Terimakasih." Setelah itu Ellard masuk kembali ke ruang kerja nya dan menutup pintu nya keras sampai Olivia berjengkit kaget.

Olivia berbalik kearah Hanry, ia menghela nafas panjang lalu menggeret lengan baju pria itu keluar. Beruntung gaun yang dipakai nya hari ini cukup pantas untuk dibawa keluar kediaman.

Seperti anak ayam yang mengikuti induk nya, Hanry hanya menurut dan mengikuti dibelakang.

"Kita mau kemana?"

"Aku tidak tahu." Sahut Olivia bingung, apa yang harus ia lakukan pada Raja yabg seperti nya kurang kerjaan ini?

"Kalau begitu ikut aku, akan kutunjukkan suatu tempat."

Kereta kuda telah siap kapan saja di halaman depan. Sebelah alis Olivia terangkat ketika Hanry mengulur kan tangan kearahnya. "Apa?"

"My lady..." Oh! Olivia baru tersadar dan menyambut tangan itu sebagai kesopanan. Tangan nya di genggam erat oleh Hanry yang membantu naik keatas kereta kuda.

"Eh!" Olivia terkejut ketika tangan nya dibawa ke bibir Hanry, ciuman singkat yang membuat nya kaget. Refleks Olivia menarik tangan nya cepat dan hanya bergumam terimakasih.

Hanry ikut baik dan duduk tepat didepan nya. Olivia membuang pandangan nya ketika kereta keluar dari kediaman dan mamasuki alun-alun kota, kedua mata nya menatap keluar jendela yang menampakan banyak orang yang berlalu-lalang.

Sampai akhirnya kereta itu berhenti disebuah toko roti, sang kusir membuka pintu dan secara praktis Hanry mengulurkan tangan nya untuk membantu nya turun.

Kemunculan nya membuat nya menjadi pusat perhatian. Rambut perak, netra emas dan kecantikan nya menghipnotis semua orang. Olivia berjalan lurus mengabaikan semua orang yang terus memperhatikan nya.

Lady OliviaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang