Do you get Dejavu?
•••
Leaving it already hurts, but it will hurt even more when forced to endure but circumstances don't support it.
_o0o_
"Hm, pertama aku bukan Dewi Hestia. Kedua umpatanku tadi murni karena terbawa suasana dan alur cerita itu. Dan ketiga aku frustasi dengan keberadaanmu jadi dapatkah kau pulang ke istanamu yang mulia?"
Hanry tidak mengatakan apa-apa selain hanya terdiam menatap wajah innocent Olivia. Ia mendapatkan tepukan punggung dari Olivia yang membiarkan nya termenung.
"Jika kau memang seorang Dewi, maka apa yang akan kau lakukan?"
Olivia berpikir sejenak lalu berkata. "Jika aku adalah Dewi Hestia, maka aku akan membencimu seumur hidup dan membalas dendam. Tapi bukankah melelahkan menyimpan dendam selama ratusan tahun?"
"Memang, tapi rasa bersalah akan tetap bertahan selama nya jika kau tidak membalas nya. Bagaimana cara nya agar aku bisa menebus semua dosa itu tanpa menyakitimu kembali?"
"Kau terlalu kolot seperti orangtua yang hidup ratusan tahun lalu." Gumam Olivia sambil menyentuh kening Hanry dengan telunjuk nya. "Semua kesalahan ataupun dosa dimasalalu, itu semua sudah lewat. Manusia terlahir kembali dengan keadaan suci, tidak perlu membawa-bawa kembali apapun yang yang sudah berlalu."
Hanry mengambil jari Olivia, menggenggam nya. Dia berdiri tepat dihadapan nya menjaga nya agar tidak terpeleset dari tempat duduk nyam
"Kau bisa berkata seperti ini karena kau tidak mengingat apapun yang terjadi sebelum nya."Olivia tidak mendengar kata-kata Hanry ketika ia puas menumpahkan sakit hati nya setelah membaca novel Eternal snow. Sebelumnya ia merasa ingin menyobek-nyobek lembaran kertas itu dan langsung membakar nya.
Kenapa bisa ada penulis yang begitu kejam pada tulisan nya sendiri?
Olivia mengusap wajah nya, ia beranjak turun dari batang pohon itu. Berniat mencuci muka nya yang sembab. "Turunkan aku." Pinta Olivia dituruti oleh Hanry.
Olivia berjongkok dipinggir bebatuan, menadahkan air. Ia terkejut saat seekor ikan malah masuk kedalam tangan nya.
Setelah itu grombolan ikan datang menghampiri nya. "Henry! Air terjun ini aneh!"Henry menyaksikan itu semua dan hanya tertawa. "Tidak aneh karena kau yang menarik ikan-ikan itu."
Hanry menunduk dibelakang Olivia meriah tangan nya, dan berkata. "Pusatkan perhatianmu pada tanganmu dan rasakan mana mengaliri tubuhmu."
Olivia tidak yakin ia memiliki cukup mana untuk melakukan sihir, namun ia mengikuti kata-kata Hanry dan kembali terkejut saat melihat api yang membara ditangan kanan nya.
"Pintar, sekarang lakukan hal sama pada tangan kirimu."
Dalam sekejap mata sebuah embun es muncul, dua kekuatan yang bertolak belakang dimiliki oleh Olivia. Menciptakan lelehan salju yang terasa hangat.
"Aku tidak percaya, aku memiliki sihir!"
Setelahnya mereka melupakan hari hingga senja tiba, membuat mereka kembali saat hari telah gelap. Olivia berlari diatas anak tangga tak sabar untuk bertemu dengan kakak nya. Ellard tengah bersantai di ruang keluarga dengan secangkir teh, wajah nya terlihat lebih baik dari sebelumnya. Sepertinya kakak nya sudah mendapatkan tidur yang baik selama beberapa jam.
![](https://img.wattpad.com/cover/253583401-288-k45813.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady Olivia
RomantikSeorang penulis mati lalu masuk kedalam ceritanya setelah mendapatkan banyak kutukan dari pembacanya atas karya sebelumnya yang berakhir sad ending. Mendapati dirinya masuk kedalam cerita dan berperan sebagai seorang figuran yang akan mati sia-sia...