3

12.2K 1.8K 39
                                    

Olivia menjalani hari nya dengan damai, ia senang bagaimana orang-orang menyukai tulisan nya. Buku nya berjudul Eternal snow laku keras dikalangan masyarakat. Semua orang menyukai tokoh yang kuat dan lembut.

Sekarang ia kaya...

Oliva bisa melanjutkan kehidupan malas nya disini.

Kini ia tengah berguling-guling diatas ranjang nya, menatap plafon bercat putih dengan hampa. "Kenapa aku tidak masuk kedalam cerita lain seperti belahan jiwa? Kaisar Yuan 100 kali lebih baik dari pada Pangeran mahkota yang menderita sister complex."

Olivia mendesah, ia bangkit dari ranjang membereskan dirinya dan langsung membenahi pakaiannya. Hari ini ia berencana untuk keluar dan membeli makanan.

Oliva mengenakan gaun berwarna pastel berpotongan sederhana, ia juga memakai sepatu bersol rendah.

"Selamat siang Nona Aster." Sapa nyonya Beatrice yang tinggal disebelah rumah Olivia.

"Selamat siang juga nyonya? Apakah hari anda menyenangkan?" Olivia balas menyapa.

"Sangat menyenangkan melihat cuaca yang cerah, apakah kau ingin membeli buku Eternal Snow?" Tanya wanita itu penuh perhatian.

Olivia terkekeh ia menggeleng. "Tidak, aku ingin membeli roti."

Nyonya Beatrice tersenyum penuh semangat. "Para gadis tengah menggilai buku itu, kau harus membaca nya juga nona Aster. Cucuku benar-benar tidak bisa lepas dari buku nya."

"Saya akan pikirkan nanti, kalau begitu sampai jumpa nyonya Beatrice." Olivia membuka payung nya menghalau matahari untuk menyentuh kulit nya.

Dikehidupan sebelumnya Olivia berjuang mati-matian untuk merawat kulit nya meski pemalas, ibu nya akan marah bahkan jika melihat telapak kaki nya yang terasa kasar. Karena itu setelah semua perjuangan nya, pada akhirnya ia mati begitu saja. Cukup mengecewakan memang tapi kehidupan ini tubuh Olivia tidak begitu buruk.

Baik lupakan kenangan hidup sebagai Quin, karena saat ini ia adalah Olivia Aster dan seterusnya akan seperti itu. Tidak ada gunanya menyesali. Ia hanya berdoa kalau pembaca yang menyumpahi nya akan menderita mencret.

Ngomong-ngomong gadis yang menusuk nya saat itu, apakah dia mati setelah tertabrak mobil? Olivia berharap dia benar-benar mati dan kalau bisa masuk ke isekai sekalian agar merasakan apa yang dirasakannya sekarang.

Pasti saat ini berita kematian nya telah masuk kedalam grup kepenulisan, dan beberapa editor akan menyarankan penulis untuk lebih halus saat membuat alur.

Olivia membeli semua yang ia lihat, semua makanan yang ia lihat langsung dibeli dan dimakan saat itu juga. Untuk yang ini Olivia tidak menyesal.

"Aku akan balas dendam di dunia ini, akan kunaikan berat badanku!" Di dunia asal nya Olivia selalu menjaga berat badan nya selalu berada di antara 50 kg, selebihnya jika berat badan nya melebihi itu maka mulut nyinyir lingkungan sosial nya akan membuat telinga nya kebas. Keluarga nya juga menyanjung tinggi Pretty privilege jadi body shamming bukan hal yang biasa lagi untuk dirasakan.

Memang benar jika keluarga ada racun paling mematikan dalam berkomentar tentang fisik.

Ia akan mencintai dirinya dikehidupan ini dan berperan sebagai figuran yang baik. Mengamati perjalanan cinta sang pemeran utama yang menarik, lalu menjalani hidup dengan tenang di pedesaan.

Alun-alun kota terlihat menyenangkan dimana-mana orang berpakaian mewah berkeliaran. Kereta kuda bergerak dengan dekorasi yang cantik. "Ini lebih baik dari bayanganku." Gumam Olivia. Biasanya khalayan nya akan terbatas pada beberapa hal dan setelah melihat semua ini sekarang, ia sangat mengagumi dunia ini.

Lady OliviaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang