“How do I trust again?”
_o0o_
"Olivia?"
Seluruh ruangan itu langsung menjadi sangat hening, tak ada yang berani untuk bersuara dan bergerak ketika nama itu diucapkan oleh Henry. Detakan jarum jam menjadi sangat kencang ketika keheningan itu berlangsung.
Olivia yang nama nya disebutkan oleh pria itu menjadi merasa sangat sakit. Jantung nya seakan diremas ketika pria itu membuka topeng nya, menampilkan wajah yang sangat tampan tapi bukan itu yang membuat nya terpaku. Kedua mata biru itu menyorot nya dengan sorot mata penuh kerinduan, yang entah mengapa malah terasa sangat sakit.
Perlahan pria itu menjatuhkan diri, membungkuk pada Olivia secara mengejutkan. "Olivia..." Katanya dengan suara lirih.
Lalu secara serentak semua orang mengikuti Raja mereka membungkuk pada Olivia seperti lautan kipas.
"A-apa yang terjadi?" Olivia terlalu terkejut sampai ia mencengkram jas Ellard dengan kencang. "Kak Ellard." Namun bukan nya menjawab pertanyaan nya Ellard malah menarik Olivia keluar dari ballroom.
Olivia menoleh untuk melihat wajah itu, dimana pria tadi masih terus menatap nya.
Duke Clarence memijat kening nya, sadar jika setelah ini ia akan dipanggil ke istana. Tapi cepat atau lambat hal ini akan terjadi, ia tidak bisa terus menerus merahasiakan keberadaan Olivia dari publik. Dan ia tidak bisa mengurung putri kecil nya dalam dunia yang aman.
...
sementara itu di kamar nya Olivia berteriak, memohon agar kakak nya tidak mengurung nya. "KAKAK! JANGAN SEPERTI INI! KUMOHON MAAFKAN AKU!" Olivia berusaha menggedor pintu dengan terisak. Ini sering terjadi jika ia berusaha untuk keluar dari mension, sang kakak akan mengurung ny dikamar selama berhari-hari dan pada akhirnya Olivia tidak berminat lagi dengan dunia luar.
"Kakak...! Aku akan mendengarkanmu tapi tolong buka pintu nya."
Ellard berdiri di depan pintu berusaha menulikan telinga nya dari teriakan adik nya. Pria itu telah menemukan adik nya dan sebentar lagi pasti akan berusaha untuk membawa pergi Olivia.
Mencoba mengeraskan hati nya Ellard meninggalkan pintu kamar Olivia. Para pelayan diluar tak sampai hati mendengar tangisan yang menyayat hati itu, tapi tuan muda tidak akan membiarkan siapapun untuk membuka pintu itu.
Olivia di temukan pingsan di depan itu oleh pelayan yang akan membawakan makan malam. Suhu tubuhnya menjadi sangat panas, wajah nya memerah karena demam tinggi.
Kediaman Clarence panik, mereka memanggil dokter untuk datang ditengah malam. Raja tentu mengetahui nya dan langsung mengirimkan dokter kerajaan.
Disaat semua orang panik, Olivia terbuai oleh bunga mimpi nya. Mimpi aneh yang membawanya kesuatu tempat yang indah seperti kota diatas awan.
Olivia melihat sekelilingnya terlihat mewah dengan pilar-pilar tinggi yang seolah-olah tengah menyangga langit. Pemandangan lautan biru yang aliran nya jatuh entah kenapa, seperti air terjun yang misterius.
"Akhirnya kau datang Hestia." Sapa seorang wanita cantik dengan kain yang melilit tubuh indah nya. Suara nya merdu tapi entah mengapa melihat nya saja membuat Olivia merasa kesal.
"Hestia?"
"Oh benar, aku lupa telah menghapus ingatanmu." Wanita itu duduk disamping Olivia, paviliun itu terasa sejuk membelai kulit mereka yang terbuka. "Jadi bagaimana?"
"Apa nya?"
"Hanry, apa kau suka padanya?"
"Raja Athanasía? Kenapa aku harus menyukai nya?" Olivia bertanya balik, ia sudah mendapatkan masalah besar hanya karena pria itu mengetahui nama nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady Olivia
RomanceSeorang penulis mati lalu masuk kedalam ceritanya setelah mendapatkan banyak kutukan dari pembacanya atas karya sebelumnya yang berakhir sad ending. Mendapati dirinya masuk kedalam cerita dan berperan sebagai seorang figuran yang akan mati sia-sia...