Part 12

138 6 0
                                    

Haiii gaiiis i'm is backkkk yok yok sini merapat yang kangen Arlen hahahha, gimana? Kabarnya baik?? Kehidupannya aman?? Tolong hidup lebih lama ya cantikkkkkk.





Oke tanpa babibu kisah Arlen siap dibaca oleh nona canciiii 🌹



































"Lusa baru lo bisa masuk sekolah dan ini .... semua perlengkapan lo sekolah," Reza memberikan sebuah paper bag coklat besar kepada Arlen.

"Kenapa nggak besok aja sih gua masuk sekolahnya," ucap Arlen lesu, membuat Reza menghembuskan nafasnya kasar.

"Lo ini kebiasaan apa-apa langsung di turutin, apa yang lo mau detik ini juga dikasih, jadinya kebiasaan sampe gede."

"Mikir lah, tu sekolah juga perlu nyiapin semuanya kali ngga bisa main gitu aja," jelas Reza dengan diikuti menjitak kepala Arlen kencang.

Arlen meringis kesakitan mengusap kepalanya akibat jitakan kencang Reza. "Ck, lo mana tau rasanya. Gua bener-bener ngga sabar."

"Daripada lo berisik komplain, mending lo potong rambut, udah gondrong begitu. Jangan mentang-mentang itu sekolah punya nenek lo, terus lo bisa seenaknya gitu aja, ngga ada! Aturan tetap aturan!" Tegas Reza saat melihat wajah Arlen yang ingin protes akan ucapannya.

Bunyi ponsel Reza mengalihkan perhatian mereka, sebuah pesan masuk dari seseorang membuat Reza diam tak bekutik. Arlen yang melihat perubahan raut wajah Reza pun kepo dengan apa yang ada di ponsel Reza.

 Arlen yang melihat perubahan raut wajah Reza pun kepo dengan apa yang ada di ponsel Reza

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ceilahh ada juga cewe yang mau sama modelan lo za?" Ledek Arlen membuat Reza terpelojat kaget.

"Ngga sopan lo, lagian kenapa sama gua? Gua tampan dan mapan, cewek mana yang sanggup nolak gua?"

Sombong. Arlen memutarkan bola matanya malas, tapi mau bagaimanapun apa yang Reza ucapan memang benar adanya.

"Minus gila aja hahahaha."

"Enak aja kalo ngomong, udah ah banyak urusan gua. Jangan lupa potong rambut len." Tukas Reza memasukkan ponselnya dan berjalan keluar meninggalkan Arlen.

"Huuuuu bacot deh manusia so sibuk."

Reza membalikkan badannya menatap Arlen dari bawah sampai atas. "Sorry gua bukan Arlen yang bisanya cuma nguras harta nenek."

My Psikopat BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang