HEYOOOO EPRIBADEHHHH PA KABAR!!!!!!!!!!
Apapun keadaannya semoga kalian bahagia yawww okeyyyy Arlen siap dibaca oleh nona canciiii 🌹
.
A
rlen terus memandangi ponselnya, sudah hampir 2jam lebih Dion tak kunjung mengabarinya. Membuat Arlen semakin khawatir setengah mati, bagaimana jika Dion kalah dan mati di tangan musuh? Seumur hidup Arlen tidak akan memaafkan dirinya sendiri jika itu benar terjadi. Arlen terus melihat ke arah belakang mobil melalui kaca, dan ya!!! Akhirnya jantung Arlen dapat berdetak dengan normal, Arlen melihat Dion berjalan ke arahnya.
Dion berjalan sedikit tertatih-tatih mengingat tubuhnya memiliki beberapa luka yang dirinya pun yakin banyak darah yang keluar dari tubuhnya. Arlen keluar dari mobilnya dengan terburu-buru, dengan cepat berlari ke arah Dion yang hampir saja ambruk.
"Dion anjing, ngga usah nyengir lo. Gua panik setengah mampus ya!! Ini kenapa lagi baju putih lo jadi merah semua gini sih?" Omel Arlen saat berhasil menangkap Dion yang nyaris tersungkur itu.
"Apa sih orang gua ngga papa," gengsi Dion memang lebih tinggi daripada satelit, lihat saja dia berusaha melepaskan pegangan tangan Arlen padahal nyatanya kepalanya hampir meledak menahan rasa pusing.
"Stop mempertahankan harga diri lo itu."
Tanpa aba-aba Arlen langsung merobek baju Dion dan benar saja ada luka tusukan dan sebuah tembakan di bahu nya. "Ngomong sama gua siapa yang berani bikin lo kaya gini. Dion!!!"
"ARLEN BAJU GUA!!!" Teriak tidak terima.
"Jawab Dion!!"
Dion mulai merasakan atmosfer sekelilingnya mulai aneh, Arlen tidak pernah semarah ini sebelumnya.
"Pramoedya."
Mata Arlen terbelalak sempurna, dia benar-benar terkejut, bagaimana bisa keturunan Pramoedya masih hidup? Degup jantung Arlen berdetak 2 kali lipat menahan emosinya yang ingin meledak saat mengetahui siapa dalang atas apa yang terjadi kepada Dion. Kali ini Pramoedya akan benar-benar habis tanpa sisa di tangan Arlen, dengan cepat Arlen berdiri meninggalkan Dion yang terduduk di atas pohon tumbang.
Arlen berlari dengan cepat ke arah mobil untuk mengambil p3k yang ada di dasbor mobil nya, yang pasti Dion lah yang meletakkan itu di dalam mobilnya tidak mungkin jika itu inisiatif Arlen sendiri bukan?? Arlen juga mengambil jaketnya yang sempat tertinggal 2 hari lalu di dalam mobilnya. Arlen pun menatap Dion yang sangat pucat dia yakin Dion pasti kehilangan banyak darah.
"Sini gua obatin."
"Gua bisa sendiri," ucap Dion membuat Arlen ingin mencabik-cabik Dion.
"Gua udah bilang stop mempertahankan harga diri lo itu ya, konyol banget kalo sampe lo mati karna kehabisan darah. Jangan bikin malu Ayson." Lalu dengan cekatan Arlen mulai memberikan tubuh Dion dari darahnya sendiri.
Perlahan namun, Dion benar-benar terkejut melihat betapa teliti nya Arlen mengobati lukanya. Arlen yang selalu grasa grusu dalam hal apapun kini terlihat lebih tenang, namun dia yakin di balik ini semua otak jahatnya kini tengah menyusun rencana sematang mungkin untuk balas dendam kepada Naresta. Hampir 10 menit Arlen bergelut dengan luka-luka Dion kini Arlen membersihkan alat-alat yang dia gunakan, lalu memberikan jaketnya kepada Dion.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psikopat Boyfriend
Mystery / ThrillerSeorang pria tampan bernama Arlen Kenzi Addison dengan segudang misteri yang dia punya, terpikat pada gadis biasa namun memiliki paras yang sama dengan seseorang di masa lalunya, Sisca Denix Alexsandra gadis yang mampu memikat seorang Arlen. Pertemu...