Annyeong cantikkkkkk?? pa kabar? gua lupa sm Arlen semenjak kerja wkwkwkwk tp gpp pelan² Arlen bakal balik lagi kok, gua masih blm terbiasa sm aktivitas nya aja buat sekarang syokkk gitu loh biasa rebahan tiba² kerja kek org bsk mati.
Okeyyyy baiklah kita kembali ke kisah idup Arlen yg semrawut ini bahkan sampe bikin author yg nyiptain kisah Arlen sendiri pun ngga sanggup melihat ke ruwetan idup Arlen. Kisah Arlen siap dibaca oleh nona canciiii 🌹
Sisca kini tengah dalam bus perjalanan menuju pulang, dia melihat seluruh arah bus terdapat hanya ada 5 orang dalam bus ini. Mereka yang terlihat begitu kelelahan setelah bekerja terlihat jelas di mata Sisca dengan bagaimana mereka yang tertidur dalam posisi duduk. Sisca melihat ponselnya terdapat beberapa notifikasi yang masuk namun dia enggan untuk membukanya.
"Bun ... kali ini luka lagi ngga ya? Sisca kangen keluarga Sisca yang dulu...."
"Ayooo Bun bangun sekali lagi, Sisca butuh bunda."
Percuma, ribuan kali bahkan sekuat apapun raungan yang dia utarakan kepada sang pencipta, bunda nya tak akan pernah kembali ke dalam dekapannya.
Perlahan air matanya turun, Sisca menangis lagi, menatap ke arah jendela mengalihkan tatapan aneh yang mungkin dia dapatkan dari sang supir bus. Sesak di dadanya kembali bergemuruh, nyatanya gadis kecil itu berbohong kepada seisi dunia bahwa dirinya telah pulih dari luka atas kepergian sang bunda.
2 tahun berlalu, namun waktu cukup lama tak dapat membuat Sisca bisa beramai dengan dirinya. Jika dilihat Sisca memang telah mampu berjalan mengikuti garis takdir yang telah kering di tulis untuknya, namun siapa sangka bahwa di setiap langkah nya Sisca kehilangan banyak arah dan ribuan keraguan menghantui nya.
Tangis Sisca pecah ketika memori keluarga nya memutar di kepalanya, dengan cepat Sisca membekap mulutnya menggunakan kedua tangannya dengan sekuat tenaga agar tak menimbulkan suara isak tangis.
15 menit berlalu Sisca habiskan dengan isak tangis pilu yang selalu dia simpan sendirian, bus yang dia tumpangi berhenti di halte tujuannya. Perlahan menghirup udara segar untuk menenangkan hati dan pikirannya, menyiapkan segala bentuknya untuk apa yang akan terjadi.
Sisca perlahan mulai berjalan masuk kedalam kompleks perumahan nya, selangkah demi selangkah melangkah semakin dekat dengan rumahnya. Terlihat sebuah rumah kokoh dengan cat putih tulang tampak begitu megah di depan matanya, rumah yang dulunya hidup dengan aroma hangat kini terasa begitu dingin untuk Sisca. Rumah yang seharusnya menjadi tempatnya pulang, kini dia hanya seperti orang asing yang singgah di rumah orang lain.
Seorang satpam dengan cepat membukakan gerbang hitam besar yang ada di depan rumah tersebut tat kala melihat kepulangan Sisca.
"Ayah udah pulang pak?"
"Sudah non, dari tadi malah. Pak Ujang sampe bingung, tumben banget bapa pulang jam segitu. Ngga biasanya soalnya."
Mendengar penjelasan pak Ujang satpam rumahnya membuat Sisca menarik nafas berat menatap rumah nya. Kali ini apa lagi??
"Lagi ngga banyak kerjaan kali pak, yaudah Sisca masuk dulu yaa. Makasih, pak Ujang jangan lupa istirahat." Sisca membungkuk kan badannya berlalu dari hadapan pak Ujang.
"Non."
Sisca berbalik dengan cepat saat mendengar panggilan pak Ujang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psikopat Boyfriend
Mystery / ThrillerSeorang pria tampan bernama Arlen Kenzi Addison dengan segudang misteri yang dia punya, terpikat pada gadis biasa namun memiliki paras yang sama dengan seseorang di masa lalunya, Sisca Denix Alexsandra gadis yang mampu memikat seorang Arlen. Pertemu...