Part 5

216 13 11
                                    

HEYYY YOO EPRIBADEHHHH MAK ARLEN IS BACKKK muehehhehe pa kabar gadis maniezzz sudah lama tak saling sapa eaaa


Kgn kaga lo pada? Kaga OMAIGATTTTTT Arlen tolong segera eksekusi 😘dah dah kisah Arlen siap dibaca oleh nona canciiii 🌹

๑๑๑๑






Di sebuah kantin sekolah yang ramai kini Sisca, Keysa dan Dion tengah duduk di salah satu kursi pojok untuk mengisi perut mereka, jika dilihat mereka bertiga seperti manusia yang baru saja menyelesaikan teka-teki mengapa Korea Selatan dan Korea Utara tidak pernah berdamai. Wajah kesal dengan tenaga terkuras habis karena menghadapi pelajaran yang sangat mereka benci, ya Matematika adalah musuh bebuyutan mereka setelah fisika.


"Oon lo yang pesen gih," titah Keysa lesu pada Dion.

"Kenapa harus gua? Di saat lo masih punya kaki dan tangan buat pesen sendiri," tolak Dion mentah-mentah.

"Dihh gua kemaren udah ya, sekarang giliran Lo."

"Lo."

"Lo."

"Udah udah, biar gua aja yang pesen lo berdua mau apa?" Lerai Sisca menengahi perdebatan antara Dion dan Keysa.

"Bakso sama es teh," acung Keysa.

"Okeyyyy, samain aja ya Yon, biar nggak ribet gua pesennya," ucap Sisca pada Dion dan di acungi jempol oleh Dion.

Saat tengah menunggu Sisca suara dering ponsel mengalihkan perhatian mereka, sontak Keysa dan Dion bertatapan seakan saling bertanya melalui kontak mata. Suara ponsel siapa? Mungkin itu yang ada di otak keduanya, Keysa lalu melihat ponsel miliknya namun tidak ada panggilan masuk di ponsel nya.

You call me monster ...

Lagi suara dering ponsel itu berbunyi membuat Dion mau tak mau membuka ponsel miliknya dan benar suara dering itu berasal dari ponsel Dion, dia bingung sejak kapan dering telepon nya berubah? Namun saat ponselnya kembali berdering Dion pun pergi untuk mengangkat telefon itu.

"Ini pasti ulah si gila, berani-beraninya dia ganti nada dering hp gua," gerutu Dion dalam hati.

Dion pun segera mengangkat telpon nya saat melihat siapa yang menelfonya.

Dion pun segera mengangkat telpon nya saat melihat siapa yang menelfonya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Akhirnya koleksi gua nambah lagi," girang Dion dengan sangat senang.

Setelah mengakhiri percakapan nya dengan Arlen, Dion kembali masuk ke kantin tepat saat Sisca selesai memesan makanan. Dion melihat Sisca yang kesulitan membawa nampan berisi bakso dan es teh pun berjalan menghampiri Sisca.

"Sini gua bantu bawa bakso nya," tolong Dion membuat Sisca sedikit terkejut.

"E--eh iya makasih."

Dion berjalan menuju meja mendahului Sisca yang ada di belakangnya.

My Psikopat BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang