Part 15

36 2 0
                                    

HAWOWWW CEWEKKK!!!! pa kabar? baik? sehat? are you happy with your life? hahahaha tetap hidup ya!!!!



























Okeyyy beribu ribu terimakasih buat kalian yang masih mau baca dan ikutin kisah Arlen ini. Muehehhehe semoga karma baik mengelilingi kalian ya!!!























OKEYYY kisah Arlen siap dibaca oleh nona canciiii 🌹












































































Pukul 03.00 pagi Arlen keluar dari kamarnya berjalan cepat kearah tangga, Arlen melihat ke arah sekeliling rumah Dion. Gelap, dia yakin Dion dan Reza sudah tertidur pulas dan ini saat yang tepat untuk dia keluar tanpa harus di wawancarai oleh Dion.

Saat Arlen telah tiba di tangga paling bawah, salah dia salah besar nyatanya Dion dan Reza masih terjaga mereka kini ada di ruang tamu entah apa yang mereka lakukan, namun mereka terlihat begitu serius kali ini. Bukan hanya Arlen yang terkejut namun Dion dan Reza pun terkejut bukan main, apakah Arlen mendengarkan percakapan mereka?..



"Mau kemana lo jam segini? Hah?"

"Gua mau ke apa ... ke apartemen iya ke apartemen," jawab Arlen sedikit ragu membuat Dion mendelik tajam ke arah Arlen.

"Ke apartemen bisa besok pagi, kenapa harus di jam segini? Jawab jujur lo mau kemana?" Cerca Dion tajam.

"Yaelah ini juga udah pagi kali, lagian biasanya juga gua jam segini ke apartemen lo ngga sebawel ini biasa aja."

"Udah ah gua mau pergi bay."

Baru hendak Arlen melangkahkan kakinya intrupsi dari Reza membuat seluruh tubuhnya kaku seketika.

"Satu langkah lo keluar dari rumah ini, jangan harap lo bisa masuk ke sekolah nenek Arlen." Tegas Reza yang masih fokus pada laptop nya.

"Lah kenapa bawa-bawa ini? Lo berdua kenapa sih? Gua cuma mau ke apartemen ngga aneh-aneh. Kenapa pada ribut banget," geram Arlen tak suka jika ada orang yang menghalangi nya untuk melakukan apa yang dia mau.


"Gua tau lo bukan mau ke apartemen Arlen." Tatap Dion berdiri dari duduknya.

"Kemana?"

"Pramoedya kan?" Tanya Dion menaikkan sebelah alisnya.

Arlen terkejut bagaimana Dion bisa tau? Arghh!!! Sial bisa saja rencana nya gagal untuk menghancurkan Pramoedya.

"Sok tau, ngapain gua mau ketemu Pramoedya? Ngga ada kerjaan sorry-sorry bukan lawan yang setara sama gua. Ogah bangettttt mending tidur." Elak Arlen tak membuat Reza dan Dion percaya begitu saja.

"Halah, terus sekarang gua tanya mau ngapain lo sepagi ini mau ke apartemen?" Tanya baik Reza.

"Lo masih nanya ngapain? Gua mau ngurusin apartemen gua,noh baru aja gua di telpon pihak apartemen kalo kamar apartemen gua ada yang bobol. Kalo gua ke sana nunggu pagi yang ada pihak apartemen langsung yang beresin, terus kalo mereka tau ada banyak belati sama yang lainnya gimana? Sama aja bunuh diri," jelas Arlen sambil menunjuk log panggilan telepon di ponselnya.

My Psikopat BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang