Part 24

22 1 0
                                    

Haiiiii punten masih ada orang yg mau baca? Ahahahahahha doa dan karma baik buat kalian 🙌

Selamat membaca!!!!





















































Sisca kini tengah berada di dalam mobil bersama dengan Tasya dan ayahnya, semalam Rean telah berjanji akan mengantarkan kedua putrinya ke sekolah karna hari ini dirinya cukup senggang dalam pekerjaannya.


"Yah nanti di halte depan ada temen Sisca, kita ajak bareng gapapa kan?" tanya Sisca berada di kursi belakang mendekatkan diri ke ayahnya yang sedang menyetir.

"Siapa? Keysa? Tapi seinget ayah rumah dia bukan di daerah sini? Ouhhh iya ayah ingat pasti Dion ya," jawab Rean menenggok ke arah Sisca.

"Yupsss, boleh kan?"

"Boleh dong, sebentar kita berhenti di sana aja kamu kasih tau Dion ya," jelas Rean di angguki oleh Sisca.

"Ka Sisca sering ya berangkat bareng ka Dion?" Tanya Tasya penasaran.

Sisca tak menjawab pertanyaan Tasya,dia keluar dari mobil melambaikan tangannya ke arah Dion yang tengah menunggu bus, mungkin dia pikir dia telah tertinggal bus karna biasanya Sisca akan menghentikan bus saat ada di halte dekat rumahnya.

"Dion!!!" Pekik Sisca membuat Dion yang tengah sibuk dengan ponselnya mencari ke arah sumber suara.

"Sini!!! Paliii paliii!!!" Sisca melambaikan tangan memberi isyarat agar Dion lebih cepat berjalan ke arahnya.

Dion tersenyum singkat lalu berlari mendekati Sisca yang masih melambaikan tangannya ke padanya. "Gila gua kira gua telat, lo kaga ngabarin ahh parah lo."

Sisca terkikik geli mendapatkan omelan Dion.

"Sorry, ayah tiba-tiba mau nganterin jadi ngga sempet ngasih tau lo," jelas Sisca menunjuk mobil ayahnya menggunakan dagu nya.

"Terus?"

"Ya ayooo bareng ayah gua," Sisca menarik lengan Dion, namun langkahnya tertahan karna Dion masih saja diam di tempat.

"Kenapa lagi?"

"Gapapa emang?" Sisca nyaris tertawa sendiri mendengar pertanyaan Dion.

"Kalo ngga boleh ngapain gua berhenti beg0, udah ayoo cepetan nanti telat beneran kita," ucap Sisca membuat Dion berpikir sesaat.

"Iya juga ya? Kok bodoh sih gua," ucap Dion dalam hati.


"Pagi om, apa kabar?" sapa Dion saat memasuki mobil Sisca mendapati Rean dan Tasya yang ada di dalam.

"Pagi Dion, kabar om baik. Kamu gimana? Udah lama kamu sama Keysa ngga main ke rumah, om kira kalian musuhan," ucap Rean mulai menjalankan kembali mobilnya saat Sisca telah menutup pintu mobilnya.

"Dion baik om, ahahahahahha mana mungkin musuhan, nanti anak kucing om ini ngga punya temen lagi," ledek Dion membuat Rean ikut tertawa namun tidak dengan Sisca yang siap mencubit Dion kapan saja.

"Lagian udah kelas 12 juga om, bentar lagi ujian, ngurus buat masuk universitas dan lain-lain jadi ngga ada waktu lebih buat kumpul-kumpul lagi," jelas Dion di angguki oleh Rean setuju.

"Benar, kamu jadinya mau masuk universitas mana Dion?"

"Antara UI sama Unair sih om,"jawab Dion sambil membuka ponselnya.

My Psikopat BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang