Part 17

30 2 0
                                    

EYYY OOOOO EPRIBADEHHHH!!! apa kabar!!!?? sehat selalu ya!! be happy ya!!!











OKEYYY Arlen siap untuk di baca oleh nona canciiii 🌹 dan tuan-tuan terhormat 👑































"Gimana bisa di telfon anaknya?" Tanya Reza kepada Dion yang sedari tadi mencoba untuk menelpon Arlen.

"Ngga bisa, kayanya dia sengaja matiin hp nya biar kita ngga bisa lacak dia ada dimana," jawab Dion lesu.

Dion mendudukkan tubuhnya di sofa, dia seperti kehilangan tenaga. Reza pun ikut duduk di sebrang sofa. "Kalo sampe tu anak masih ngga ada kabar gimana za?"

"Kita tunggu sampe jam 8 malem, kalo masih ngga ada kabar sama sekali gua bakal cari dia," jelas Reza sambil menegak minumnya.


Dion mengangguk pasrah, rasanya dia hampir gila memang betul dia sangat kesal ketika Arlen di rumahnya karna selalu saja ada tingkah Arlen yang membuatnya naik darah. Tapi jika Arlen pergi dengan tanpa kabar seperti ini Dion lebih gila lagi, dia tak akan mampu mengampuni dirinya jika terjadi sesuatu kepada Arlen.

Pramoedya, adalah target utama yang akan dia habisi hingga habis jika ada 1 luka yang tertoreh di tubuh Arlen. Dion benar-benar gila jika sudah bersangkutan dengan Arlen siapapun tidak akan dia beri ampun jika bernai menyentuh Arlen.

Tangan Dion kembali mengambil ponselnya yang terletak di meja mencoba kembali untuk menghubungi Arlen. Sesaat Dion menatap lelah ponselnya Arlen masih tidak aktif, namun matanya melotot sempurna ketika dia melihat bahwa ponselnya menunjukan bahwa Arlen telah mengangtifkan ponselnya, ya telpon Dion tersambung.

"Za handphone Arlen aktif za, cepet lacak!!!" Titah Dion heboh membuat Reza tersedak minuman nya.

"Hah?!?!"

"Ngga usah kebanyakan hah, cepetan lacak Arlen. Reza," omel Dion menatap Reza gemas.

Dengan cepat Reza membuka laptopnya berkutat dengan serius untuk melacak keberadaan Arlen. "Lo nipu gua ya, Yon?"

"Maksud lo?"  Bingung Dion dengan apa yang Reza bicarakan.

"Lo bilang Arlen aktif mana? Ngga ada? Ponsel dia mati Dion, lo kayanya kecapean deh makannya jadi halu," ucap Reza sambil memperlihatkan laptop nya kepada Dion yang masih bingung sendiri.

"Mulut lo ya anj!ng! Gua ngga bohong Arlen beneran aktif, nih lo liat pesan gua aja udah centang 2 itu tandanya Arlen udah nyalain handphone dia," jelas Dion tak mau kalah menunjukkan room chat nya dengan Arlen kepada Reza.

"Tapi Dion, lo liat sendiri dah itu di laptop gua kebaca ngga posisi Arlen dimana sekarang?" Tanya Reza kembali memperlihatkan laptop nya.

Dion akhirnya melihat apa yang Reza tunjukkan, dan benar saja posisi Arlen tidak dapat ditemukan. Tapi dia yakin Arlen sudah mengaktifkan kembali ponselnya.

"Dia tau kalo kita bakal lacak keberadaan dia, makannya dia matiin lagi hp nya," ucap Reza seakan mengerti kebingungan yang ada di kepala Dion.

Lagi dan lagi Dion menyadarkan punggungnya pasrah ke sofa, Arlen tidak memberikannya satu clue kepadanya bahkan sebuah titik semu pun tidak ada.

My Psikopat BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang