Part 20

19 2 0
                                    


Kiwwww maniezzz 😋 gmn hari²nya? Baik? Semoga selalu bahagia kalian!!!














































































"Selamat pagi semua, seperti yang sudah kalian ketahui bahwa akan ada murid baru di kelas kita. Ibu harap kalian semua bisa saling berteman dan akrab satu sama lain ya." Seluruh murid kini mengangguk paham memperhatikan dengan seksama bu Ansel.

"Okey kalo begitu ibu panggil dulu teman baru kalian, tolong jangan berisik ya," ucap bu Ansel sambil berjalan ke arah pintu.

"Ayo masuk."

Bu Ansel masuk di ikuti seorang murid baru di belakangnya, kehadiran murid baru tersebut membuat fokus semua murid teralihkan kepada murid baru tersebut.

"Baik, tolong beri perkenalan singkat ya kepada teman-teman agar kalian bisa saling kenal," titah bu ansel yang di beri sebuah anggukan olehnya.

"Arlen," ucap singkat Arlen.

Dion yang tadinya sibuk untuk membujuk Keysa kini mematung tepat saat mendengar jawaban tersebut, dengan cepat dia menatap kedepan dan benar saja. Arlen kini berdiri tepat di depan kelasnya dengan mata tajamnya yang menyapu bersih setiap sudut kelas seolah mencari seseorang di dalam kelas ini, Dion memperhatikan Arlen dari atas sampai bawah, dia melihat ada luka di bagian wajahnya berarti benar jika Arlen kabur dari rumah sakit dengan luka jahitan yang masih basah.

Melihat Dion yang tengah terkejut setengah mati itu membuat Arlen tersenyum, tipis nyaris tidak ada yang dapat melihat senyuman tipis Arlen. Dia yakin dalam hati Dion tengah memaki habis-habisan dirinya, kita lihat saja nanti apa yang akan Dion lakukan kepada nya.

"Apa hanya itu nak?" Tanya bu Ansel membuat Arlen menghembuskan nafas kasar.

"Saya Arlen Kenzi Addison, adik sepupu Aldion Mahesa Dayson, pindahan dari Bandung," jelas Arlen panjang dengan malas.

Sebuah fakta yang mengejutkan semua orang bahkan Keysa kini tengah menatap Dion tak percaya, kini ruang kelas tersebut riuh tak kondusif hal itu pun membuat acara tidur Sisca yang tenang terganggu. Sisca perlahan mengucek matanya Sisca bangun dari tidurnya untuk melihat apa yang terjadi sebenarnya? Bukankah tadi Alfino telah meminta untuk tenang karna ada pengecekan dari pemilik yayasan? Sisca mengedarkan pandangannya ke arah depan, kini mata hitamnya bertabrakan dengan mata hitam pekat milik seorang pria di depan.

"Yon sumpah itu sepupu lo? Yang bener aja? Cowo seganteng itu sepupunya Dion?" Tanya Keysa heboh membuat Sisca menatapnya tak percaya.

"Serius itu sepupu lo Yon? Namanya siapa key?" Tanya Sisca ikut menimbrung percakapan Keysa dan Dion.

"Arlen Kenzi Addison Sis, gila ganteng banget ngga sih? Fikss tahta cowo terganteng di sekolah pindah tangan ke si Arlen ini mah," ucap Keysa sambil menatap Sisca heboh.

"Di liat dari marga nya sih emang mirip-mirip Addison sama Dayson, kek nya emang bener deh sepupunya Dion. Cuma kalo soal ganteng imbang lah ngga ada bedanya setipe mukanya juga," jelas Sisca acuh menatap antara Dion dan Arlen.

"Jawab Dion!!" Desak Keysa membuat Dion yang tadinya tengah melamun itupun menatap Keysa dan Sisca malas.

"Iya, puas lo berdua? Dia sepupu gua, anak dari adenya bokap gua. Udah kan udah gua jawab," jawab Dion kesal menatap Keysa yang kini menatapnya.

My Psikopat BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang