Part 4

49 2 0
                                    

Bismillah

hehehe kaget kan lo pada di awali pake bismillah pokoknya awal part ini bakal bikin kalian ngerti knp pembukaan pake bismillah.

Okeyyyy maniezzz tanpa basa-basi let's go to reading!!! Kisah Arlen siap dibaca oleh nona canciiii 🌹

















Okeyyyy maniezzz tanpa basa-basi let's go to reading!!! Kisah Arlen siap dibaca oleh nona canciiii 🌹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Puas bener senyumnya pak kek abis eksekusi orang aja)
















Sretttt......

Satu sayatan tepat pada paha kanan milik seorang gadis menimbulkan banyak darah yang keluar begitu banyak, saking dalamnya sayatan itu hingga tulang putih milik gadis itu terlihat dengan jelas di mata Arlen.

"ARGHHHH ..... ku mo--mohon tuan, lep--lepaskan aku," erang memohon gadis tersebut tepat di depan wajah Arlen.


Seolah-olah tuli bukannya berhenti Arlen malah semakin jadi melakukan aksi nya, rasanya begitu menyenangkan menurut nya hingga tak ada kata berhenti dalam kamusnya dan ingin melakukan ini terus menerus.

"Meng--mengapa kau melakukan in--ini kepada ku, tu-tuan? AKU MOHON LEPASKAN AKU DASAR GILA ARGHHHH!!!!!" Teriak gadis itu semakin kuat ketika tanpa aba-aba Arlen mulai menguliti kaki gadis itu.

"Kau tanya mengapa hmmm? karna kau datang tepat saat aku ingin melepaskan hasrat ku untuk membunuh ," ucap Arlen sambil tersenyum manis.

"MANUSIA GILA!! ARGHHHH!!!!!" teriak gadis itu kencang.

Arlen benar-benar gila kali ini, tak biasanya dia memangsa wanita acak seperti ini. Apa yang gadis malang itu lakukan hingga Arlen melepaskan hasratnya kepadanya?? Arlen hanya membunuh wanita dengan ciri fisik mirip dengan wanita tua yang sudah lama ingin dia bunuh, entah hanya mata, hidung, mulut atau bahkan postur tubuhnya. Namun gadis malang itu tidak memiliki satupun kesamaan dengan wanita tua itu, lalu apa alasan Arlen melakukan ini kepadanya???.

"Bukannya kau sendiri yang menyerahkan dirimu untukku nona?" Tanya Arlen mengingatkan gadis itu tentang ucapannya beberapa jam yang lalu.

Flashback...

Arlen tengah berjalan dengan tergesa-gesa menyusui setiap jalan yang dia rasa bahwa gadis itu masih ada di sekitar sana. Rasanya ini mimpi namun darah segar yang dia rasakan membuatnya sadar ini bukan mimpi, gadis itu benar-benar ada buka hanya khayalan nya.

"Dia??" Monolog Arlen saat mengingat gadis tadi.

Matanya terus menyusuri jalan dengan teliti, kakinya terus melangkahkan langkah lebarnya. Hingga langkah nya terhenti karna cekalan tangan seorang gadis yang tak dia kenal dengan beraninya menghentikan langkahnya begitu saja.

My Psikopat BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang