Khusus Rara & Verrel (khusus 16+)
Setelah acara resepsi selesai kini pasutri itu sedang berada dikamar htel tempat acara, semua keluarga dan temannya pun ada juga ikut menginap
"Sayang." Panggil Verrel
"Y-ya?"
Verrel menatap istrinya. "Kamu kenapa? Pipi kamu merah?" Goda Verrel
Tidak tau saja kini Rara benar-benar lupa cara bernafas.
"Ng-nggak siapa ya-yang pipinya merah?"
"Kamu, aku liat kok." Ucap Verrel dengan senyuman dan mendekati istrinya yang duduk di tepi pantai eh tepi tempat tidurnya.
"Kok nunduk sayang nanti mahkota mu jatuh." Ujar Verrel lembut sangattttt lembut, menarik dagu Rara agar menatapnya
"Kamu cantik." Bisik Verrel sedikit serak.
"Aku lepas ya?" Rara hanya mengangguk kaku mengiyakan.
Verrel menuntun Rara ke depan meja riasnya, dengan telaten ia melepas hiasan yang berada dikepala Rara, setelah semuanya lepas ia mengurai rambut indah milik rara.
YATUHANNN INI JANTUNG GUE MASIH NAFAS KANN
GOBLOK! DIMANA MANA JANTUNG MAH BERDETAK.
*Cupp
Tubuh Rara menegang merasakan kecupan di lehernya, sungguh ia sangat merinding ini cuma leher dicium gimana kalo yang lain.
Verrel melihatnya dari pantulan kaca didepan mereka, masih denga posisi Verrel tepat disamping wajah Rara.
Verrel tersenyum. "Sayang kamu kok bisa cantik gini sih?"
"Kak." Ucap rara merinding, ia bisa merasakan nafas Verrel sangat dekat
"Kamu mau punya baby berapa hm?" Tanya Verrel memeluk Rara dari belakang dan menaruh dagunya di bahu rara.
"A-aku ngi-ngikut kakak aja." Jawab Rara pelan
"Kamu kenapa jadi pendiam begini?"
"Aaa kakkkk malu tauuuu." Kan keluar kan yang asli.
"Malu ngapain sayang, aku suami kamu sekarang."
"Y-yaa tapi ini kan yang pertama kak ish." Verrel terkekeh mendengar penuturan sang istri.
Verrel berpindaah posisi menjadi duduk di tepi kasur dan menghadapkan kursi rias Rara menghadapnya.
"Coba liat aku sini."
"Aku suami kamu dan kamu istri aku."
"Iya aku ngga lupa kok tadi ijab kabulnya."
"Yauda gausah malu-malu gitu dong, jadi Rara nya Verrel yang kaya biasa."
"Iya aku usahain."
Chupp
Tiba-tiba Rara mendapatkan ciuman dibibirnya, Ya memang bukan yang pertama sih tapi beda rasanya.
"I love you."
"I love you too."
Verrel mendekatkan wajahnya perlahan hingga hidungnya dan hidung Rara bersentuhan, tidak taukah Verrel rara susah bernafas ini.
Hembusan nafas keduanya bertubrukan, entah siapa yang memulai, bibir mereka bertemu kembali.
Mengecup
Melumat
"Hmmppttthh-" Rara melepaskan ciuman itu
"Huhh huhh hahhhh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Only FriendZone (End/Tamat/Selesai)
Teen Fiction[follow dulu sebelum baca yah manteman:) ] ________________________________________ Abu-abu. Mungkin itu yang aku rasakan entah mengapa ia tak pernah sepenuhnya menjadi putih atau menjadi hitam, sama seperti aku selalu kamu beri harapan tetapi hara...