Happy reading kawannnn
Semoga suka sama cerita abal-abal ini yahh
sstttt gaes gaes jangan lupa vote and coment yaa.
__________________________________________________________________
"gue benci hiks kenyataan kalo hiks... gue gak bisa nyembunyiin ini. seharusnya hiks... seharusnya gue harus siap dari awal hiks... inilah resikonya mencintai dalam diam. tapi kenapa rasanya sakit banget hiks... kenapa harus lo ju kenapa? hiks...kenapa harus sahabat hiks" isakan felyn semakin keras dan air matanya pun membanjiri pipinya bahkan boneka yang ia peluk ikut basah.
setelah berbicara pada juan tadi felyn langsung menuju parkiran mengambil mobilnya, sebenarnya mobil milik verrel yang kebetulan kuncinya dititipkan pada felyn tadi pagi. tanpa memikirkan satpam yang berteriak memanggilnya ia menjalankan mobilnya dengan kecepatan penuh sampai rumahnya. bahkan para pembantunya bingung melihat anak majikannya pulang dengan penampilan berantakan ditambah menutup pintu kamar dengan keras membuat pembantu itu yakin felyn ada masalah.
"kenapaaaaaaaaaaaaa hiks kenapa ju kenapaaa?" teriaknya sambil memukul dadanya, sungguh ia sudah tidak kuat menahan rasa sakit hatinya, ini terlalu sakit untuknya.
rasanya baru kemarin ia merasa sangat bahagia dengan perlakuan juan saat di Thailand, tetapi setelah mereka kembali semuanya juga kembali seperti semula. harusnya felyn tidak menambah rasa cintanya pada juan, jika akhirnya rasa itu semakin besar dan semakin sulit untuk dihilangkan.
ini salahnya karna berharap pada lelaki itu, tapi ini kan pilihan hatinya jika ia yang memilih ia tidak akan memilih juan. tapi ini juga salah juan kenapa harus perhatian kepada felyn. sudah tau hati perempuan itu mudah meleleh kan.
"JUAN GOBLOK JUAN BEGO JUAN BANGSAT. AAAAAARRRRGGGGHHHHH SETAN ALAS." lagi-lagi felyn berteriak hingga orang yang berada didalam rumah itu mendengarnya dan khawatir
dan bahkan kamar yang tadinya rapi sekarang sudah hancur berantakan selimut bantal guling dan para boneka felyn sudah berserakan di lantai.
"huuhh sebenernya gue gak mau jadi kek anak alay gini, tapi mau gimana lagi namanya juga sakit hati." ucap felyn pelan memandang hasil karyanya itu.
air matanya menetes lagi mengingat semuanya.
*praanggg
kali ini yang jadi sasarannya adalah cermin meja riasnya, ia lempar dengan botol body lotion nya yang kemarin diberi sepupunya itu, sebenarnya sayang sekali barang mahal menjadi sasaran kemarahannya apalagi itu limited edition. ia sedikit menyesal kenapa tidak barang lain saja yang ia lempar.
*dor dor dor
"lyynnn buka pintunya!" suara dari luar kamar felyn.
"felyn buka pintunya atau gue dobrak?!"
"cckk pasti bakal dimarain nih, apa pura-pura pingsan aja ya biar kak verrel kesian gitu."
"felyn gue gak budek ya gue denger rencana lo!"
"uughh sialan dia punya kuping berapa sih" gumamnya berjalan membuka pintu.
verrel terkejut melihat penampilan adiknya kini "ASTAGAA FELYNNNN LO APAAN SIH KENAPA--!"
"YA TUHAN. GUE. TER-KE-JUD" verrel benar benar terkejut melihat kamar adiknya yang eeuuhh bahkan tidak bisa dibilang seperti kamar.
"ekhm sekarang jelasin sedetail detailnya."
"apaan sih kak gue lagi males ngomong." jawab felyn duduk di pinggir kasurnya
"lahh itu lo ngomong tolol"
KAMU SEDANG MEMBACA
Only FriendZone (End/Tamat/Selesai)
Teen Fiction[follow dulu sebelum baca yah manteman:) ] ________________________________________ Abu-abu. Mungkin itu yang aku rasakan entah mengapa ia tak pernah sepenuhnya menjadi putih atau menjadi hitam, sama seperti aku selalu kamu beri harapan tetapi hara...