Mulmed: Ken Vernando
Haaaeeeey jangan lupa cocol bintangnya yahh....
__________________________________
Istirahat sudah berlalu sejak 15 menit yang lalu dan kini Felyn berjalan menuju toilet,padahal sekarang pelajaran guru killer. Tapi Felyn sudah tidak memperdulikannya saat ini dia hanya ingin cepat sampai toilet karna sudah tidak tahan.
Setelah dia selesai dengan urusan nya dengan toilet, ia berniat kembali ke kelasnya,tetapi tiba-tiba ada seseorang yang menariknya dari samping dan membekap mulutnya. Dan membawanya kedalam gudang sekolah.
"Ikat dia yang kenceng, Sampek dia ngerasain gimana itu sakit." Seringai gadis yang sepertinya bos dari dua cewek yang mengikat Felyn.
"Lepasin, kalian siapa? Apa mau kalian?" Kata Felyn sambil mencoba melepaskan ikatan tangannya dibelakang.
Salsa berjalan mendekati Felyn. Ya gadis yang menculik Felyn adalah salsa dan kedua sahabatnya Chintya dan Vio.
"Haiii Rafelyn Athalia Mahendra, selamat datang disekolah ini. Ups kayaknya gue telat yah ngasih ucapan selamat datang, Lo pasti pengen tau kan kenapa Lo sampai diseret kesini? Iyaahh." Ucap Salsa
"Karna Lo UDAH DEKETIN PACAR GUE." Lanjut Salsa tepat didepan Felyn dan Mencengkeram dagu Felyn.
Felyn mengernyitkan dahinya.
"Siapa pacar Lo?""Jangan sok gak tau lo, tadi pagi kesekolah bareng siapa Lo?"
"Sama Juan, kenapa?"
Seketika Salsa menarik rambut Felyn hingga mengerang kesakitan,
"Lo masih tanya kenapa? Dia PACAR gue ngerti gak Lo!""Awww- emang kenapa kalo gue bareng dia? Dia aja bilang kalo Lo bukan siapa-siapa dia!"
PLAKKK...
Suara tamparan itu menggema di gudang,benar siapa lagi jika bukan Salsa yang menampar Felyn hingga darah mengalir disekitar mulut Felyn dan meringis kesakitan.
"Sshhh.. ngilu gue liatnya Sal, tapi kalo buat PHO kayak dia mah itu kurang" Sahut Chintya mengompori Salsa.
Sedangkan Vio yang mulai tadi diam gemetar ketakutan, semakin takut melihat salsa yang menampar Felyn. Sebenarnya tujuannya membantu sahabatnya itu karna Salsa bilang hanya mengurung Felyn digudang lalu meninggalkannya sendiri, tetapi ini apa.
"Gue harus cari bantuan" -batin Vio.
"Ehhmm uhukk..uhukk Sal gue kekantin dulu yah mau beli minum tenggorokan gue kering."
"Eiitt gue titip dong roti satu yah,tadi gue ga makan." Sahut Chintya.
Vio hanya mengangguk dan segera pergi keluar gudang untuk mencari bantuan.
Sedangkan di tempat lain Juan, Ryan, dan Ken sedang bermain basket dilapangan utama, mereka sengaja bolos karna itu sudah menjadi kebiasaan bagi mereka.
Bahkan para siswi yang berada didalam kelas masih berani mengintip lewat jendela hanya untuk melihat mereka bermain.
"Huuuhhhh stop dulu dong capek nih gue heridrasi." Kata Ken berlari kepinggir lapangan.
"DEHIDRASI pinter!" Benar Ryan yang sekarang duduk di dekat Ken.
"Yee kan sama aja artinya."
"Baru bentar aja udah ngelu Lo pada." Sahut Juan yang masih meneruskan permainannya.
"Auussss woyyy nih tenggorokan gue auss butuh minum, ntar kalo gue mati gara-gara kehausan gimana. Lo mau tanggungjawab?"
"Beli minum sono kalo haus."
KAMU SEDANG MEMBACA
Only FriendZone (End/Tamat/Selesai)
Teen Fiction[follow dulu sebelum baca yah manteman:) ] ________________________________________ Abu-abu. Mungkin itu yang aku rasakan entah mengapa ia tak pernah sepenuhnya menjadi putih atau menjadi hitam, sama seperti aku selalu kamu beri harapan tetapi hara...