confession.

59 9 204
                                    

Hari itu, aku benar-benar merasa sakit ....

Oke, katakan aku cowok lemah. Karena baru pertama kali merasakan jatuh cinta, pertama kali juga merasakan patah hati.

Sebelumnya, aku memang sudah pernah mengalaminya. Saat menyadari April ternyata lebih memandang Bobi daripada aku. Hm, tidak salah, sih. Memangnya siapa aku dibandingkan dia.

Bobi sudah kenal lama dengan April. Mereka pasti sering menghabiskan waktu bersama. Sedangkan aku? Kenal saja baru seminggu. Pendiam pula. Siapa yang menyukai cowok pendiam? Apalagi untuk selera cewek high class macam April.

Biarpun dia seringkali menunjukkan rasa tertarik padaku secara berlebihan, tapi barangkali itu cuma buat-buatan, agar aku terlihat bahagia.

Haha.

Berharap apa kamu Cakra. Tidak mungkin rasa sukamu itu dibalasnya!

Memangnya harus dibalas juga, ya? Harus memiliki, ya? Banyak kalilah keinginanmu itu. Tidak berguna tahu gak!

Seperti di hari itu, saat aku dan April masih berada di kawasan belakang sekolah. Awalnya aku senang karena April bilang dia ingin membuatku cemburu. Tapi ternyata, dia malah terus menanyaiku! Ya mana mungkinlah aku terang-terangan bilang cemburu. Bukan Cakra banget!

Saat itu juga, April bilang ingin menyatakan perasaannya ke Bobi. Sumpah, itu tindakan yang sangat gila. Sudah tahu Bobi punya pacar. Sudah tahu mereka masih berteman. Yang ada, nanti hubungan mereka akan menjadi canggung. Tidak ada gunanya tahu!

Tapi aku tidak bisa mencegahnya. Tidak bisa berkata-kata juga. Kulihat, April seperti sangat mantap untuk melakukan aksinya tersebut. Jelas kalau pun dia ingin benar-benar menyatakan perasaannya ke Bobi, aku tidak ingin melihat. Siapa pula yang ingin merasakan sakit hati!

Tapi sialnya, dia malah menyuruhku untuk melihatnya ....

Hah, dasar.

Pada saat jam dinding sudah menunjukkan pukul 11 tepat, aku baru kembali ke kelas, yang itu menyebabkan orang-orang kelas pada menahan tawanya. Pasti mereka menyangka kalau aku sudah berpacaran dengan April. Ya ... hm, sedikit salah, sih.

Pulangnya, ponselku bergetar karena mendapat sebuah pesan singkat. Dari Erika lagi. Tapi pengirimnya April. Dia bilang aku harus pergi menemuinya lagi di belakang sekolah. Mana sudi aku pergi ke sana hanya untuk melihatnya menyatakan perasaan ke cowok lain.

Tidak sudi sekali!

Aku juga punya perasaan kali. Aneh banget ya dia. Hm ....

Erika
Cakra, ayo buruan ke sini! Aku pengen liat kamu sakit hati.

Cakra
Aku udah sakit hati duluan

Cakra
Tega kalilah anda

Erika
Ayo, ih :(

Cakra
Hm ....

Erika
Demi kebaikan hubungan kita

Cakra
Apa sih >:(

Erika
Abis ini, aku traktir kamu makan bakso

Cakra
Bayar masing-masing aja

Cakra
Abis pacaran juga, aku gak akan pernah traktir kamu

Cakra
Ya—walaupun gak mungkin sih

cakra & april. [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang