Waktu yang ditunggu-tunggu oleh Jee tiba. Menjadi partner untuk makan malam bersama Taehyung dikamarnya. Terdengar aneh memang, makan malam berdua dan didalam kamar hotel. Siapapun pasti akan berfikir yang aneh-aneh tentang ini. Tapi untungnya Taehyung telah mengatakan bahwa tidak ada yang tahu soal ini. Hanya mereka berdua dan Jimin saja yang tahu. Bahkan Jimin sudah berjanji tidak akan mengatakan hal apapun soal ajakan Taehyung kepada siapapun. Hal ini ia lakukan hanya untuk kebahagiaan Jee. Jimin sangat tahu seberapa tertariknya Jee kepada sosok Taehyung.
"Apakah makanannya enak Jee" tanya Taehyung yang tengah sibuk mengunyah makanan yang ada dalam mulutnya.
"Hmm,, tentu saja" jawab Jee senang.
"Apakah kau menyukai menu kali ini ?"
"Sangat.. Kau tahu, ini adalah Pasta dengan saus kari terbaik yang pernah ku makan selama ini" Jee tidak menyadari kenapa ia sangat santai sekali menjawab pertanyaan demi pertanyaan dari Taehyung, setelah di awal-awal ia sangat gugup berhadapan langsung dengan pria Kim ini.
"Aku senang kau menyukainya"
Kegiatan menyantap dan mengunyah itupun berlanjut. Tidak ada pembicaraan lain lagi yang terdengar dari mulut keduanya sampai menu makan malam ini pun habis tak bersisa.
"Jee-ya.. Apakah kau masih merasa gugup bila berdua saja denganku ?" Taehyung membuka topik.
"Ma-maksudmu ?"
"Hahaa biasanya kau akan salah tingkah apabila bersamaku. Apakah kau masih merasakan hal itu ?" tanya Taehyung yang sebenarnya tidak membutuhkan jawaban langsung dari Jee.
Jujur Jee semakin gugup saja karena Taehyung menanyakan hal itu.
"Maafkan aku jika membuatmu merasa ti-tidak nyaman Taehyung-ssi. Sebenarnya a-aku belum pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya" jawab Jee kelewatan polos.
"Tidak masalah Jee, Aku mengerti dirimu. Kalau boleh tau kenapa kau mengidolakan ku ?" tanya Taehyung lagi berusaha membuat suasana menjadi ramah kembali.
"Kau tahu kau itu sangat tampan melebihi pria-pria yang pernah ku lihat" sontak Jee langsung menutup mulut dengan kedua tangannya. Tidak percaya dengan apa yang ia ucapkan beberapa saat yang lalu.
Kenapa kau polos sekali Jee - batin Jee merasa malu merutuki dirinya sendiri.
"Waahh ternyata kau menyukaiku karena aku tampan ?" goda Taehyung.
"Aahh bukan,, bukan karena itu saja Taehyung-ssi. Se-sebenarnya masih banyak hal lain yang membuatmu terlihat hebat" jawab Jee menutup kegugupannya yang sebenarnya disadari oleh Taehyung.
"Tapi ketampananku menjadi hal yang nomor satu bagimu ?" goda Taehyung lagi yang sangat gemas melihat tingkah malunya Jee.
"Bu-bukan begitu Taehyung-ssi" sarkah Jee.
"Hmm baiklah, aku akui aku tampan. Semua penggemarku juga mulai menyukaiku karena hal itu" jelas Taehyung percaya diri.
"Apakah kau juga bertanya langsung seperti ini kepada penggemarmu ?" tanya Jee penasaran.
"Tidak,, kau orang pertama"
"Lalu bagaimana kau bisa tahu ?" tanya Jee lagi masih diliputi rasa penasaran.
"Terlihat dari mata mereka" jawab Taehyung singkat.
"Mata ? Bagaimana kau bisa langsung berpendapat seperti itu jika melihat hanya dari kedua mata mereka ?" Jee tidak mengerti dengan apa yang ia dengar langsung dari Taehyung.
"Jee-ya kau tidak tahu saja. Setiap mata seseorang punya arti yang berbeda tergantung seperti apa mereka memandang. Bahkan aku bisa lihat dari matamu bagaimana kau sangat menggilaiku" jelas Taehyung dengan smirk-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny Is My Photographer Girl
Fanfiction[𝘾𝙤𝙢𝙥𝙡𝙚𝙩𝙚𝙙] Bagaimana jadinya jika takdir mempertemukanmu dengan sang idola ? Berkenalan dalam waktu yang cukup singkat bahkan mengajakmu untuk bekerja dalam ruang lingkup pekerjaannya sebagai seorang public figure ? Apakah mungkin juga unt...