"Akh kepalaku"
"Hyung.. Kau sudah bangun ?"
"Aahh Tae, kepalaku sakit sekali"
"Bagaimana bisa kau mabuk berat begitu ? Apa yang terjadi ?"
"Aku mabuk ? Benarkah ?"
"Hmm.. Dan sejak kapan kau sudah ada di Seoul ?"
"Ahh aku ditipu Tae dan para bajingan itu mengirimku ke Seoul tanpa barang atau uang sepersen pun" tutur Seokjin yang tengah mengurut pelan bagian belakang kepalanya.
"Bagaimana bisa ? Kenapa kau tidak memberitahuku ?"
"Ceritanya sangat panjang"
"Lebih baik hyung membersihkan diri dulu. Setelah itu mari kita sarapan bersama"
Taehyung meninggalkan Seokjin dan segera memesan makanan untuk sarapan mereka. Setelah Seokjin menghubungi Taehyung untuk meminta pertolongan pada malam itu. Taehyung bergegas menuju lokasi yang telah Seokjin beritahu sebelumnya.
Taehyung sadar jika lokasi yang dituju adalah sebuah diskotik dimana mereka dulu biasa menghibur diri. Melihat Seokjin yang sangat mabuk dipengaruhi oleh alkohol berkandungan tinggi, Taehyung segera membayar pada kasir dan membawa Seokjin menuju sebuah hotel yang tidak jauh dari lokasi diskotik.
Sebelumnya Taehyung sempat berpikir. Tidak mungkin untuk membawa Seokjin kerumahnya, ia tidak ingin Jee melihat keadaan Seokjin saat ini.
Taehyung juga bertanya-tanya apa yang terjadi dengan Seokjin. Tidak biasanya hyungnya ini mabuk sampai begitu beratnya.
•••••
"Jadi setelah penandatanganan kontrak itu mereka langsung membekapmu dan mengirimmu ke Seoul begitu ?"
"Hmm" balas Seokjin sembari mengunyah pasta yang telah Taehyung pesan sebelumnya.
"Kenapa kau tidak mengulangi membaca kontrak itu sebelumnya hyung ?" tanya Taehyung kesal.
"Sehari sebelumnya isi kontrak itu masih sama dengan apa yang kami sepakati"
"Lalu ?"
"Lalu karena aku rasa masih sama, maka aku tidak membaca ulang kontrak itu lagi"
"Berapa total kerugian yang kau alami ?" tanya Taehyung mengintimidasi hyungnya.
"Hampir 1 triliun mungkin"
"Kau gila hyung"
"Sudahlah Tae,, mari lupakan ini dulu. Makanlah, pasta ini sangat enak. Dimana kau memesannya ?"
"Aaaahhh kenapa kau santai begini haa !" bentak Taehyung kesal.
"Kau tahu apa yang membuatku bersyukur sampai sekarang ?"
"Apa !" jawab Taehyung yang tentu masih diliputi emosi dengan tindakan hyungnya ini.
"Mereka memulangkanku ke Seoul. Bagaimana jika mereka membawaku ke negara lain ? Apa yang akan terjadi ? Hahahaha" jelas Seokjin tertawa terbahak-bahak.
"Hyung kau bodoh.. Benar-benar bodoh" balas Taehyung yang juga ikut tertawa membayangkan apa yang hyungnya ini katakan.
"Kau tahu aku hanya bisa berbahasa korea dan Inggris saja. Bagaimana jika mereka mengirimkan ku ke Arab. Apa sapaan selamat pagi untuk bahasa arab ? Hahaha" jelas Seokjin lagi makin terbahak-bahak.
"Aku menyesal mengingat kalau kau dulunya adalah managerku" jelas Taehyung juga tertawa terbahak-bahak.
"Tapi berkat diriku kau menjadi aktor terkenal sekarang"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny Is My Photographer Girl
Fanfiction[𝘾𝙤𝙢𝙥𝙡𝙚𝙩𝙚𝙙] Bagaimana jadinya jika takdir mempertemukanmu dengan sang idola ? Berkenalan dalam waktu yang cukup singkat bahkan mengajakmu untuk bekerja dalam ruang lingkup pekerjaannya sebagai seorang public figure ? Apakah mungkin juga unt...