Hari ini adalah hari yang dijanjikan oleh Jimin untuk mengajak Jee berjalan-jalan kesekitaran hotel untuk menikmati udara kota London, Inggris. Jee selalu menunggu waktu ini tiba, tetapi sejak kejadiannya bersama Taehyung semalam membuat perasaan senang itu perlahan memudar. Hal ini belum disadari oleh Jimin, karena Jee selalu berhasil menutupinya dari Jimin.
"Jee-ya apakah kau ingin melihat Big Ben ?" tanya Jimin.
"Yaa Jimin-ah,, kita bisa melihatnya dari hotel. Kenapa harus mengunjunginya ?" jawab Jee heran.
"Apakah kau tidak ingin melihat bahan dari menara itu secara lebih dekat ? Menyentuhnya ? Dan bahkan apakah kau tidak penasaran diatas lantai seperti apa dia berdiri ?" ketus Jimin kesal.
Sebenarnya Jimin tidak seserius itu kesal terhadap Jee. Ia hanya ingin membuat Jee tersenyum dengan tingkah yang ia buat. Membuat Jee tersenyum saja sudah membuat hati Jimin bahagia. Ia sangat tahu bagaimana bosannya Jee jika berada didalam kamar hotel terlalu lama.
"Hahaha Jimin-ah apakah kau kesal padaku ?" tebak Jee sembari tertawa seketika melupakan pikirannya soal Kim Taehyung.
"Yaakk bagaimana aku tidak kesal. Aku saja sangat penasaran dengan menara itu dan ingin mengajakmu. Tapi kau dengan santainya menjawab begitu" tegas Jimin dengan cepatnya.
"Hahaha,, Arraseo.. Arraseo.. Ayo kita pergi kesana, aku tidak ingin membuatmu jadi membenciku karena hal ini" jawab Jee yang tidak bisa menahan tawanya sembari merangkul lengan Jimin. Berharap pria Park itu tidak kesal dengan sikapnya barusan.
Mereka berjalan layaknya sepasang kekasih yang sedang kasmaran. Hal ini di anggap biasa oleh keduanya. Bahkan sampai saat ini hal itu tidak pernah dipermasalahkan oleh keduanya.
"Waahh ini sangat indah Jimin-ah. Baru kali ini aku melihat Big Ben dengan jarak yang sangat dekat"
"Tentu saja, ini merupakan menara kebanggaan Inggris dan merupakan icon juga. Beruntunglah kalau kita berada disini dan mengunjunginya" Tutur Jimin bersyukur.
"Tentu saja. Hei bagaimana kalau kita mendekati menara itu" ajak Jee.
"Jangan,, cukup disini saja. Aku tidak ingin menara itu roboh dan menimpa dirimu. Nanti urusannya akan semakin kacau dan aku akan sangat kerepotan" canda Jimin.
"Yaak Park Jimin !!" Jee tidak terima dengan candaan Jimin dan memukul punggungnya dengan sangat keras.
"Berhenti memukulku" rengek Jimin yang merasakan kesakitan akibat pukulan Jee.
"Salahkan dirimu sendiri meledekku" ucap Jee yang langsung menghentikan aksinya.
"Yaa Jee-ya,, apakah kau lapar ? Ayo kita menyantap Pie negara ini" ajak Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny Is My Photographer Girl
Fanfiction[𝘾𝙤𝙢𝙥𝙡𝙚𝙩𝙚𝙙] Bagaimana jadinya jika takdir mempertemukanmu dengan sang idola ? Berkenalan dalam waktu yang cukup singkat bahkan mengajakmu untuk bekerja dalam ruang lingkup pekerjaannya sebagai seorang public figure ? Apakah mungkin juga unt...