Audi berlari kecil tak kala melihat ada beberapa orang yang sedang mengikuti nya dari arah belakang.
Sebenarnya audi sudah mengetahui jika orang tersebut sudah mengintai nya sedari tadi. Audi pun kembali berpikir keras supaya dia bisa kabur tanpa harus melawan.
'halo, kalian Bisa bantu gue ga?!' ucap audi berbisik bisik kepada eardhpone bluetooth yg sudah ia sediakan untuk keadaan mendadak.
"...."
'Jl. Seruni, arah lapangan ga terlalu jauh dari markas. Pokoknya alihin dia sebisa mungkin!' sambil mematikan eardhpone nya.
Audi bisa saja melawan orang tersebut, tapi dia tidak ingin gegabah jika tidak ingin identitas dirinya terbongkar.
Dengan cepat dia berlari ke arah jalanan yang lumayan sepi. Sambil melihat lihat ke arah belakang untuk memastikan orang tersebut sudah tidak mengikuti nya.
Audi tersenyum lega ketika orang tersebut tidak mengikuti nya kembali. Kemudian dengan terburu buru dia ke tempat yang sudah dia tunjukkan sebagai markas untuk menemui seseorang.
Setelah sampai di tempat tujuan, audi tidak langsung masuk, karna tempat ini termasuk tempat yg sangat private, dan hanya orang tertentu yang bisa membuka pintu tersebut.
Audi langsung membuka alat penutup yang berada di samping tembok yang memang tersembunyi atau bisa dibilang disembunyikan. Dan setelah itu dia segera menempelkan tangannya untuk mendeteksi sidik jarinya.
"Huft. Akhirnya lo datang juga. Gue pikir ga datang!" Celetuk seseorang setelah melihat audi yang terekam di dalam cctv. Dengan cepat dia turun dan menghampiri audi.
"udah pada balik?" Tanya audi menghiraukan pertanyaan yg dilontarkan orang tersebut kepadanya.
Orang tersebut mendegus kesal sambil melempar kacang ke arah audi. "Ck. Belom, kebiasaan banget sih lo. Gue nanya malah balik nanya!"
Audi memutar bola matanya, sambil duduk di sofa yg memang ada diruangan tersebut. Sambil membuka jubah hitam dan masker hitam yang dia pakai.
"Bodo! Panggil mereka." ujar audi tak ingin dibantah tanpa menghiraukan ucapan orang tersebut.
Kemudian dia mengeluarkan sesuatu di dalam sakunya. Yang tak lain adalah permen karet. dia pun memakan permen karet tersebut dengan santai.
Yaps bisa dibilang audi pencinta permen karet, dan jangan heran kalo disetiap saku baju, tas, atau dashboard mobil audi hanya ada permen karet.
"5 menit harus udh di markas!"
"....."
Laki laki itu mematikan ponsel nya dan beralih mematap Audi yang saat ini masih asik dengan dunianya.
"Udah lupa sama tanggung jawab lo? pulang dari amrik ga ngasih kabar!" Sinis laki laki tersebut kepada audi yang saat ini berasa diinterogasi. Reon herlando atau biasa dipanggil reon.
Kini reon sedang berada di samping Audi yang saat ini menatap nya dengan jengah.
"Ck. Kalo gue lupa gabakal kesini kali." Ucap audi kepada reon. Sambil berdiri ketika melihat rombongan laki laki sudah berjalan kearahnya.
Rombongan tersebut berbaris dan menghadap ke arah audi dan laki laki tersebut. Kemudian mereka membungkukkan badan nya seraya hormat.
"Selamat datang Mrs. Anas" ucap mereka serentak kepada audi yang kini sedang berdiri dengan tangan yg berada di saku jubahnya.
Audi pun membungkukan badan nya dan menegakkan nya kembali sambil menatap mereka dengan tatapan tajam.
"Khmm. Tegang Banget sih! Berasa mau upacara gue" ucap audi sambil terkekeh pelan untuk mencairkan suasana yg sudah tegang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Cool
Teen Fiction(budayakan follow sebelum membaca) - Audiva disya Anastasya dwi xandrovich. Seorang perempuan cantik yang mempunyai sifat dingin, datar, jarang senyum, dan yg lebih parahnya dia sangat cuek dengan hal sekitar, tpi walaupun dia memunyai sifat yg din...