chapter 10

628 47 2
                                    

Weekend. Apa definisi tentang weekend menurut kalian?, Hari libur, hari bersantai atau hari untuk melakukan hal hal yang diinginkan. Seperti rebahan, membaca novel, bermain hp, dll.

Tapi sepertinya hal itu tidak berpengaruh kepada Nandhika. Karena saat ini dia disibukkan oleh dua orang kesayangan nya yang sedang ingin membuat kue. Ya siapa lgi klo bukan mamahnya dan adiknya. Pdhl niatnya dia ingin mencuci motor nya tapi ia urungkan karena kedua orang ini ingin dia membatunya membuat kue.

Jangan sangka. Nandhika selain pinter di akademik maupun non akademik dia juga pinter dalam hal memasak. Lain hal nya dengan adiknya. Adiknya berbanding balik dengan dika. Dibilng pinter bkn di bilng ga pinter juga bukan yah sedatar lah. Pokoknya kalo ketemu bikin dhika jengkel kadang yang ga pernah akur.

"Udh deh lo daripada disni cuma ganggu bunda mending nonton tv noh temnin papa" ucap dika saat melihat dapur seperti kapal pecah karena ulah adiknya itu.

Cewe itu cemberut dan beralih memeluk bundanya"bunda noh liat bang putra masaa aku disuruh nonton tv. Kan aku mau bantu bunda" ucap seseorang itu yg tak lain adalah gisya adik Nandhika satu satunya.

Anindira pun menggelengkan kepalanya melihat kelakuan kedua anaknya yang seperti anak kecil "putra udh kamu gaush ganggu gisya nya kasian nohh udh merah mau nangiss" ucap anindira terkekeh.

"Ih bunda mahh bukannya belain aku malah ikutan kyk bang putra ngeledekin aku. Gak asik ah" ucap gisya yg duduk di atas meja di dapur.

Nandhika yg melihat adiknya cemberut pun ada niat ingin mengerjai nya.

Dengan cepat dia mengambil tepung yg berada disampingnya lalu dia sembunyikan dibelakang nya. Lalu perlahan dia mendekat ke arah gisya.

"Ngapain lo kesini! mau ngeledek gw lagi?" ucap gisya yg masih sebal.

Nandhika pun menggeleng "engga kata siapa!. Gw kesini tuh cuma mau.." ucap dika menggantung ucapan nya.

Gisya meliht ada yg tidak beres dengan abng nya. Dan ya pikiran gisya pun benar karena ga lama kemudian dika memberikan nya tepung ke seluruh wajahnya. "Bunda!! noh bang putra jail" ucap gisya yg tidak terima.

Gisya pun ikut mengambil tepung dan membalas perbuatan dika. "Sini lo bang jangn kabur!"

Dika berlari larian di dapur bersama gisya "coba sini klo bisa hahah"

"Mampus loh kena. Nih nihh sukurinn biar tau rasa" ucap gisya ketika bisa mendapatkan dika. Dan langsung melumuri nya tepung ke wajah dika.

Terjadi lah aksi lempar lempar tepung antara dika dan gisya. Anindira geram akan kelakuan anaknya. Ketika melihat dapurnya sudah seperti kapal pecal. Tepung ada dimana mana, peralatan masak nya pun juga ikut berserakan. "PUTRA! GISYA!" Teriak anindira.

Seketika mereka berdua pun terdiam ketika melihat bunda nya berteriak sambil berkacak pinggang.

"POKOKNYA BUNDA GA MAU TAU. DAPUR NYA HARUS BERSIH SEPERTI SEMULA."

"Tpi bun--" ucap gisya terpotong.

"GA ADA BANTAHAN, INI HUKUMAN BUAT KALIAN!" Ucap anindira sambil melenggang pergi ke ruang tamu.

Gisya dan dika pun saling lirik lirikan "gara gara Lo" ucap dika kepada gisya.

Gisyaa pun mencibir "kok gara gara gw, ya gara gara lo lah ngapain coba gituin muka gw pake tepung"

"Sama ajh salah lo. Coba klo lo juga ga bales yah gabakal dihukum"

"Salah lo"

"Lo"

"Elo"

"PUTRA! GISYA! CEPET RAPIHIN DAPUR NYA!."

Mereka pun segera merapihkan dapurnya dengan sangat malas. Bahkan disaat seperti ini mereka masih perang dingin tidak saling berbicara.

Couple CoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang