chapter 5

838 63 4
                                    

Warning!!
Typo bertebaran

Usahakan tekan bintang dibagian  kiri sebelum membaca.

Happy readingg!!

*  *  *

"Putra bangun!! Udh jam 7 lewat. Kamu ga sekolah?" ucap wanita paruh baya sambil mengetuk pintu kamar putranya yg masih terlelap didalam.

Setelah beberapa kali mengetuk dan tidak ada sahutan dari dalam akhirnya wanita paruh baya itu masuk ke dalam kamar tersebut dengan muka kesal dan melihat sang pemilik kamar atau anaknya masih terlelap dengan selimut yg menutupi seluruh tubuhnya.

Lalu wanita paruh baya itu perlahan perlahan mendekati tempat tidur anaknya dengan membawa gayungg yg sebelumnya sudah dia ambil dari kamr mandi anaknya tersebut.

Semakin dekat dan dekattt ....

Setelah ituu....

Byurrr

"Kebanjiran!! Kebanjiran!!"

"Bunda banjirr bundaa!!"

"Ayo kita pergi dari sini nda! Putra ga mau mati Putra blom punya pacar, putra juga mau nikah putra ga mau matii. Ayo nda kita pergi !!" Teriak seseorang laki laki dengan setengah sadar sambil berlarian ke arah bundanya, dan mengucang guncangkan tubuh bundanya. Sangking paniknya.

Seorang wanita paruh baya yg dipanggil bundanya barusan saat meliht reaksi anknya tersebut hanya tertawa terbahak bahak sambil memegangi perutnya yg sakit akibat tertawa terbahak bahak.

Seorang laki laki itu bingung dengan tingkah bundanya tersebut, bukan nya panik tetapi malah ketawa pdhl sedang dalam keadaan genting, pikir putra.

Dia mengernyitkan dahi "kok bunda malah ketawa? Ayo pergi bun jangn ketawa trs, ini mansion kita banjirr bunda!." Ucap laki laki tersebut atau Nandhika Arya putra pratama biasa dipanggil 'putra' oleh keluarga nya.

Dengan mengatur nafas bundanya kembali berbicara dengan selingan tawa  "ha..ha..ha putra.. putraa.. mana banjir mana? Orang ga kenapa napa kok haha.." ucap bunda dika dengan menggelengkan kepala sambil tertawa.

Putra pun hanya terdiam dan cengo melihat sekeliling kamrnya yg ternyata tidak terjadi apa apa "udah, gaush dipikirin hahah... Mendingan kamu mandi, siap siap berangkat sekokah. Udh jam 07:50" anindira keluar dari kamr anaknya. Sebelum anaknya sadar jika dia telah dikerjai olehnya.

Dika pun akhirnya sadar kalau dia telah dikerjai oleh bundanya. Dan tersadar kalau barusan dia telah disiram oleh bundanya.

"Bunda!! Bunda ngerjain putra kan? Awas ajh ntr kalo bunda minta anterin ke mall atau ke pasar putra ga mau. Titik" teriak dika sambil membawa handuk ke kamr mandi.

"Yaudh ntr bunda sita motor kamu, biar ga bisa kemana mana." Teriak anindira di tangga sambil tertawa karena mengingat reaksi anaknya setelah disiram barusan.

Beberapa menit kemudian dika telah selesai dengan ritual mandinya. Dia pun dengan segera memakai seragam sekolahnya dengan sangat cepat.  Setelah dirasanya sudah selesai akhirnya dia pun kebawah mengahampiri bunda nya yg berada di ruang tamu sambil membaca majalah.

"Bun. Putra berangkat sekolah" pamit dika dengan mencium punggung tangan bundanya.

Anindira yg melihat tingkah laku  anak nya hanya menggeleng gelengkan kepala. Bagaimana tidak? Dimulai dari rambut yg acak acakan, baju seragam yg dikeluarkan sebelah, dan tidak memakai atribut. Seperti cowok berandalan saja.pikir anindira.

Couple CoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang