Laki-laki yang belum ada sehari kukenal itu tersenyum singkat pada Febi. Dia mengusap-usap lengannya, terlihat kikuk.
"Kakak kok bisa di sini?" Pertanyaan yang terus berdengung di kepalaku itu dikeluarkan oleh Febi.
"Sori tadi aku dengar obrolan kalian, abis lumayan keras. Aku cuma berdiri di situ karna mau beli esnya." Kak Aron menunjuk gerobak es degan yang berdiri tidak jauh dari halte bus. "Kamu bisa pulang sama mereka. Kamu tahu, kan, kami tetanggaan? Aku janji bakal anterin temenmu sampai rumah dengan selamat. Kamu nggak perlu was-was." Kak Aron berbicara pada Febi.
Aku melirik Febi. Astaga! Apa-apaan dia menatapku dengan tatapan menggoda seperti itu? "Oke, Kak. Makasih. Ulfa jangan lupa pegangan Kak Aron biar nggak jatuh!" Dia langsung mengibrit ke mobil lalu masuk ke dalam. Dia benar-benar duduk di samping sopir. Alfa melambaikan tangannya padaku. Dia juga berekspresi seperti ekspresi Febi tadi.
Mobil itu raib dari hadapanku setelah sekian detik.Murid-murid SMA Taman Pelajar yang belum dijemput tinggal sedikit. Aku dan Kak Aron membisu di bawah atap halte. Kepalaku menunduk. Ingin mengatakan kalau Ayah bisa menjemputku, tapi lagi-lagi aku kalah cepat. "Ayo Ulfa. Kalau kamu udah minta Om Koko jemput, batalin aja. Ayah kamu pasti capek sepulang kerja harus jemput kamu, pasti datangnya masih lama. Lagian kita ketemu di sini dan rumah kita searah. Nggak ada salahnya kamu bareng aku. Aku janji nggak macam-macam sama kamu. Ekspresi kamu sekarang seperti bertemu penjahat kelas kakap aja," ujar Kak Aron. Aku melotot ke depan. Apa aku terlihat ketakutan? Aku menatapnya terang-terangan. Kupikir dia menatapku dengan marah, ternyata dia terkekeh.
"Maaf kalau aku bikin kamu takut. Percaya, deh, aku orangnya baik meski ngomongnya kaku begini. Aku cuma belum akrab aja sama kamu."
Terus maksudnya dia mau akrab sama aku gitu?Dia mengajakku sekali lagi untuk mengikutinya. Sesampainya di dekat motor hitamnya, aku menatap dua helm di sana. Dia benar-benar tidak sengaja berdiri di dekat halte, kan?
"Aku tadi kuliah sekalian ambil motor sama helm di kontrakan. Jadi aku bawa helm dua gara-gara itu." Aku mengejek diriku sendiri diam-diam. Bisa-bisanya aku percaya diri seperti tadi. "Kamu pakai punyaku aja. Kalau pakai punya Ayah nanti kebesaran." Lagi-lagi aku menanggapi ucapannya di dalam hati. Penjual es degan itu—andai dia melihatku dan Kak Aron dari tadi—pasti dia mengira aku bisu.
Aku duduk di jok motornya setelah dia suruh. Perasaanku sedikit tidak karuan saat motor ini mulai melaju.
Kelas duabelas. Kali pertamanya dalam hidupku aku dibonceng laki-kali yang tidak memiliki hubungan Sarah denganku, dan itu bukan dia.
***
"Kak." Perjalanan pulangku sudah tertempuh setengah jalan. Sepanjang itu aku diam. Kak Aron juga begitu. Aku sibuk menatap kiri dan kananku tanpa merasa harus menciptakan percakapan di antara kami berdua. Aku memutuskan membuka mulut pun karena suatu alasan.
"Kenapa Ulfa? Mau mampir beli makanan dulu?" Eh, kenapa dia bisa berpikir seperti itu?
"Soalnya di depan sana ada restoran khusus buat pelajar. Tiap aku lewat sana waktu jam-jam pulang sekolah pasti ada banyak pelajar yang datang masih pakai seragam. Aku pikir kamu salah satu dari mereka. Kamu tahu kan tempat itu?"
Aku mengiakan padahal aslinya aku tidak tahu. Informasi yang dia beri membuatku tertarik mencari tahu. Restoran khusus pelajar. Kenapa dikhususkan untuk pelajar? Aku segera tahu jawabannya setelah Googling di tengah jalan raya ini. Ternyata harga makanan-makanan di sana sesuai kantong pelajar. Di sana juga ada wifi yang bisa dipakai tanpa harus memesan makanan, tapi tetap membayar ongkosnya yang juga sesuai dengan kantong pelajar. Ada banyak sekali fasilitas di sana yang dihargai sesuai kantong pelajar.
![](https://img.wattpad.com/cover/258832201-288-k327699.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Unchanged
Teen FictionTiga tahun bukanlah waktu yang singkat. Ulfa pun tidak habis pikir, bagaimana bisa dia belum move dari Evano, teman SMP-nya, padahal sudah selama itu? Atas keputusasaannya, dia mencoba cara baru untuk move on darinya. "Cari yang baru, berusaha lupai...