21。

2.9K 483 95
                                    

|||

"Hikss... Hikss.. "

"[name]  jangan menindih ku seperti ini.....
Berat "Ucap akaashi lembut.

[name] tidak peduli dengan apa yang dikatakan kekasih nya ini, dan malah ia mengecangkan suara tangisan nya.

Sampai sampai okaa-san akaashi menutup telinga nya dan izin keluar kamar, karena okaa-san masih sayang telinganya.

Tersisalah [name]  dan akaashi didalam kamar.

"kamu juga bisa tertular nanti" lanjut akaashi dan [name]  langsung menatap akaashi, "biarin ,kalo aku sakit nanti gak jadi pindah nya... " kata [name].

Akaashi menghela nafas nya lalu dia membiarkan [name]  yang ada di posisi ini, tangan akaashi pun terangkat untuk mengusap punggung [name].

"Orang tua mu bilang hanya 4 tahun buk---"

"4 TAHUN ITU LAMA! "teriaknya sambil menatap akaashi tajam.

Kaget lah akaashi karena di teriakin kaya gitu ,tapi ia segera biasa lagi karena laki laki itu mengerti.

"Ya aku juga tau, tapi mau bagaimana lagi [name] "

Perempuan itu menjatuhkan dirinya kesamping akaashi dan menghapus air matanya, "aku punya ide, bagaimana kalo kamu hamilin aku ....pasti aku gak akan pindah"katanya sambil menatap langit langit kamar.

Akaashi membulatkan matanya lalu bangun ,"k-kamu gila?..aku masih sekolah [name] dan kamu juga sama..."

Itu benar sih, [name]  mengalihkan pandangan nya karena bingung harus apa lagi.

Akaashi menghela nafas nya lagi lalu mengusap kepala perempuan ini, "kita hanya bisa menerima nya sekarang"

"HEY HEY HEY AKAASHI AKU DATANG!!!!..."

"Selamat malam ,maaf menganggu"

"2in. "

"3in. "

"S-senpai... "

Mereka berempat pun masuk kedalam kamar akaashi tanpa dipersilakan dulu oleh pemilik kamar, kurang ajar emang untung senpai.

Berbeda dengan akaashi yang kaget, [name] malah mencari posisi yang nyaman untuk tidur karena dia tidak berminat untuk menyambut teman teman nya itu.

"Loh ada [name] -chan? " tanya bokuto

"Kenapa kesini? "

"Menjenguk dong" kata konoha

Komi memberikan satu kresek putih berisi buah buah ke akaashi, "ini untuk mu dari kami" katanya.

Akaashi dengan senang hati menerimanya, "terimakasih ya senpai semua nya"

"Sama-sama" kata sarukui.

"Hey akaashi, [name]  kenapa disini? " bokuto bertanya kembali karena tadi gak di jawab.

Akaashi menatap sekilas ke arah [name], "jangan ganggu dia.. "

"Loh kenapa? Ada masalah kah?"

Akaashi terdiam sebentar lalu menatap mereka berempat yabg berdiri di depan nya ini, "maukah besok mengantar [name]  ke bandara? Aku ingin nya sih semua anggota"

Konoha menatap bingung, "memang nya dia mau kemana? "

"Besok [name] akan pergi ke luar negri"

"Ngapain? "

"Pindah"

"PINDAHH?! "

Akaashi sedikit meringis karena suara mereka yang sangat tiba tiba meninggi . "i-iya"

"[name] kamu gak lagi bohong kan hey? "tanya konoha ke [name] dan tentunya perempuan itu diam tidak menjawab.

"Masa pindah sih? "Ini komi dan diangguki oleh sarukui.

"[name] -chan aku harap kamu berbohong" ucap bokuto lalu memanyunkan bibir nya.

"Ini sungguhan bokuto-san ,orang tua nya juga berbicara kepadaku"

"Ehhhhh" mereka berempat langsung sedih mendengar nya, pasalnya mereka itu baru saja dekat dengan [name].

"Maaf semua nya... "Lirih [name].

" suzumeda dan shirofuku tau tentang ini?"-komi

"Belum ,nanti aku akan berbicara dan juga aku akan meminta semua anggota untuk mengantarkan [name]  ke bandara... "Ucap akaashi.

Konoha menghela nafasnya, "ingin nangis sih tapi besok aja biar barengan" katanya.

"Kalo begitu, senpai semua nya kalian boleh pulang bila terlalu disini nanti kalian tertular"

"AKU TIDAK MAU! AKU MAU TIDUR DISINI BARENG [NAME] -CHAN DAN AKA---"Keburu ditarik sama konoha.

"Baiklah, kabari lagi di grup chat ya nanti" ini konoha.

"Iya, cepat sembut akaashi" komi.

"Selamat malam" -sarukui.

Mereka berempat pun keluar dari kamar akaashi dan tak lupa komi mematikan lampu nya juga, biar akaashi cepet tidur gitu.

"[name] ?"

"....."

Dan ternyata perempuan itu tidur, mau tidak mau akaashi harus tidur di futon karena kalau satu ranjang [name] akan sakit nanti.

×××

fukurodani! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang