Terror

1K 110 4
                                    

Han POV

Malam ini, aku masih di kantor. Pernyataan detektif Rei membuatku bingung, laporan dan cerita Yesga berbeda? Ini bukan bunuh diri keluarga tapi ini pembunuhan!

Aku membuka beberapa dokumen di laci meja kantorku.

Yesga Erlangga Geraldine, umur 7 tahun, tinggal bertiga dengan orang tuanya di daerah Blok 1.

10 tahun yang lalu, ayahku bercerita di Blok 1 pernah terjadi pembunuhan berantai, Orang-orang memanggilnya "Blood".

Sesuai informasi yang kudapatkan dari ayah. Blood adalah 7 orang yang selalu membunuh di malam hari dengan menggunakan jubah hitam, topeng hitam dan pisau yang berlambang kupu-kupu. Korban pada masa itu 46 orang mati kelaparan, 6 orang mati secara mengerikan dengan bagian tubuh yang terpisah.

Namun saat para detektif menggali informasi, mereka (blood) tiba-tiba hilang.

Dan yang tidak aku mengerti. Di dalam rekaman yang di berikan detektif Rei tadi siang, Yesga mengatakan papahnya bicara "Blood kembali". Kenapa mereka kembali setelah bertahun-tahun?

Persetanan dengan Blood, aku membereskan dokumen di laci dan tak lupa mengunci nya dengan kode. Aku memakai jasku, dan keluar ruangan ku untuk pulang.

Aku menaiki lift, lalu berjalan melewati lorong. Di lorong aku melihat Degran yang sedang menyenderkan badannya di tembok sambil melihat ponselnya.

Aku tersenyum dan berniat menghampiri Degran, tapi...

Brukk

Degran duduk dengan gelisah, pandangannya terus melihat ponsel. Dia ketakutan.

Aku berlari, jongkok menyesuaikan tinggiku dengan Degran, memegang bahu nya yang bergetar

"Hei! Kau tidak apa-apa?" Tanyaku dengan khawatir

Dia menjauh, menatap terkejut ke arahku

"Apa yang terjadi?" Tanyaku lagi

Dia mengatur nafasnya sebentar lalu mengajakku lari keluar gedung kantor.

Kami berlari ke arah parkiran.

"Masuk" tanya Degran dengan gelisah

Aku semakin bingung. Ku ikuti kemauannya dan membuka kunci mobilku.

Aku dan Degran memasuki mobil. Di dalam mobil, aku melihat Degran terus melihat ke arah luar. Sekiranya sudah aman, dia memberikan ponselnya padaku

Aku mengambil ponselnya dan melihat layar

XX
Detektif, kami kembali. Start game!

Dgrn_
Siapa?

XX
Blood

Aku terkejut melihat pesan itu, terror? Blood? Tapi bagaimana bisa mereka menemukan nomor pribadi Degran?

Ting..

Satu pesan lagi masuk, aku membuka pesannya

XX
Orang tuamu masih hidup, mau menyelamatkan nya detektif?

Aku melihat ke arah Degran, dia menatapku bingung. Aku memberikan ponselnya

Dia bergetar ketakutan, aku memegang bahunya

"Degran?" Tanyaku khawatir

Blood [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang