Kini Rei, Kaley dan Degran sudah berada di depan pintu besi pertambangan.
"Pintunya tergembok" Ucap Rei
"Aku punya kuncinya" Ucap Kaley sambil tersenyum
"Tunggu apalagi, ayo buka" Ucap Rei
Kaley membukanya dan.... Gelap
"Menyeramkan" Ucap Rei takut
"Tentu saja, ini sudah lama tidak dimasuki oleh siapapun" Ucap Kaley yakin
"Kenapa?" Tanya Rei
"Kau masih ingat cerita Han? Disini ditemukannya 54 orang mati itu" Jelas Kaley
Rei mengangguk mengerti
"Ayo masuk" Ajak Rei
"Kau duluan" Ucap Kaley
"Tidak, kau duluan" Ucap Rei sambil tersenyum
Kaley memutar bola matanya malas
"Aku memang pemberani tapi aku sangat malas jika harus berada di depan. Lagipula disini ada seorang lelaki" Ucap Kaley sambil menatap Degran dengan senyuman jailnya.
Degran menatap Kaley datar, dia pun mengeluarkan senter dari jaketnya dan melangkah maju lalu di ikuti Rei dan Kaley.
"Woah disini masih banyak logam, jika dijual bisa menghasilkan jutaan" Gumam Rei tapi masih bisa di dengar.
"Tapi tak ada yang berani untuk kesini dan lagipula pintunya di gembok" Ucap Kaley yang diangguki oleh Rei.
Sekitar beberapa menit mereka mencari sesuatu tapi nihil tak ada apapun.
"Panas" Ucap Kaley sambil terduduk
"Jangan malas" Tegas Rei
Kaley beranjak lagi dan mencari sesuatu
"Oh apa ini?" Ucap Kaley
"Ada apa?" Tanya Rei lalu menghampiri Kaley
"Ini" Jawab Kaley sambil menunjuk sesuatu
Rei terkejut, disana ada sebuah peluru! Apa?! Peluru?!
"Bagaimana bisa?!" Ucap Rei bingung
"Ini peluru bukan?" Tanya Kaley
"9hk416" Ucap Rei
"Omaygat, bagaimana bisa ada peluru jenis seperti ini disini?" Tanya Kaley bingung
"Degran, bagaimana menurutmu?" Tanya Rei
"Degran?" Panggil Rei
Rei dan Kaley melihat kebelakang. Tak ada Degran dimanapun
"Eh? Dimana lelaki es itu?" Ucap Kaley bingung
Rei mengambil peluru itu dengan sapu tangan dan memasukkan nya ke dalam jaket.
"Degran?!" Teriak Rei
Kaley menutup telinganya, suara Rei begitu nyaring disini
"Ah telingaku" lirih Kaley
Rei melihat Kaley dan terkekeh
"Aku disini!" Teriak Degran dari lorong yang berbeda
"Ayo" Ucap Rei pada Kaley
Rei dan Kaley berjalan menghampiri Degran yang sedang menunjuk senter ke arah atap.
"Apa yang kau temukan?" Tanya Rei
"Pintu" Jawab Degran
Mereka bertiga melihat ke atap, disana terdapat sebuah pintu kecil yang terbuat dari kayu.
Degran berjinjit sedikit dan memegang gagang pintu itu
"Terkunci" Ucap Degran
"Haruskah kita dobrak?" Tanya Kaley
"Itu sangat tinggi dan pintunya sangat kecil" Ucap Rei
"Tidak berdebu" Gumam Degran
"Apa katamu? Aku tidak mendengar suaramu" Ucap Kaley
"Pintunya tidak berdebu" Ucap Degran sambil melihat tangannya
Tringg
Sebuah pesan masuk ke dalam ponsel Rei.
Detektif Han
Kami mendapatkan pemilik mobilnya, kantor polisi blok 2 no 7"Mereka sudah menangkap pemilik mobil, ayo kesana" Ajak Rei
"Tapi, bagaimana dengan ini" Ucap Kaley
"Kita lanjutkan besok" Jawab Rei
Kaley mengangguk dan melangkah pergi bersama Rei. Degran masih melihat pintu itu dengan lekat
"Degran!" Teriak Kaley
Degran melihat Kaley dan langsung berjalan santai sambil memegang lehernya yang terasa sakit karena lumayan lama mendongak ke atas untuk melihat pintu itu.
Setelah keluar dari pertambangan, Kaley mengunci kembali pintunya sedangkan Rei dan Degran sudah berada di mobil. Tak lama Kaley memasuki mobil dan Degran menyetir mobil nya.
"Kantor polisi blok 2 no 7" Ucap Rei yang dia angguki Degran
Next>>>
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood [END]
Action"Tolong aku" "Mereka membunuh semua orang" "Blood mereka datang kembali" "Lindungi kami, kami mohon" "TIDAK" "HEI, JANGAN TIDUR DULU" "JANGAN TIDUR KUMOHON" DUARR Bom itu kehabisan waktu, gedung hancur tak ada sisa, siapa yang selamat melarikan diri...