44-71

697 75 0
                                    

Kini Team Eagle sedang berkumpul di markas mereka dan tentunya membicarakan masalah kemarin.

"Jadi kesimpulannya, petugas Bayu hilang lalu saat kalian mencarinya dan meninggalkan Yesga, Yesga malah ikut hilang juga" Ucap Rei

Han dan Faisal mengangguk

"Lalu detektif Faisal apa yang kau temukan saat melacak keberadaan petugas Bayu?" Tanya Rei

"Orang yang bertengkar dengan petugas Bayu mendekati kamera dan mengatakan "moon" lalu datang mobil hitam dengan plat nomor 44-71" Jawab Faisal

"Itu saja?" Ucap Kaley

Faisal mengangguk

"Kau sudah memeriksa tempat dimana rompi petugas Bayu ditemukan?" Tanya Rei lagi

"Tadi pagi aku sudah mengeceknya dan menemukan ini" Ucap Faisal sambil menyodorkan sebuah foto

Didalam foto itu terdapat rompi polisi yang dibagian punggung rompi ada tanda + - + -

"Apa ini?" Tanya Rei

"Aku tidak tau" Jawab Faisal sambil menggelengkan kepalanya

Mereka semua terdiam sesaat, berkutik dengan pikiran mereka sendiri. + - + - what this is?

"Ah benar!" Ucap Faisal

"Apa?" Tanya Kaley

"Rompi polisi ini ditemukan di gang kecil daerah blok 1 menuju pertambangan no 8" Ucap Faisal

"Pertambangan no 8? Untuk apa mereka membawanya kesana?" Ucap Kaley bingung

"Apa mereka membawa petugas Bayu ke dalam pertambangan itu?" Kini Degran yang bersuara

"Kita belum mengeceknya kesana bukan?" Tanya Han

"Belum" Jawab Faisal

"Baiklah, ayo kesana" Ucap Rei

"Tidak sekarang" Ucap Faisal

"Kenapa? Kita tidak bisa membuang-buang waktu" Tanya Rei bingung

"Kita harus mendatangi rumah yang mempunyai mobil dengan plat 44-71" Ucap Faisal

"Kenapa kita tidak membagi kelompok saja? Agar lebih cepat" Saran Degran

"Aku setuju" Ucap Han

"Kaley dan Degran ikut bersamaku ke pertambangan lalu Faisal dan Han pergi mengunjungi pemilik mobil. Bagaimana?" Ucap Rei

"Oke" Jawab mereka berbarengan

Skip

Kini Han dan Faisal sudah berada di apartemen kecil di Blok 2

"Ruangannya no berapa?" Tanya Han

"645" Jawab Faisal

Han mengangguk dan keluar dari mobil begitupun dengan Faisal lalu mereka menaiki anak tangga

"Aku rasa itu dilantai 4" Ucap Faisal

"Olahraga siang" Ucap Han datar

"Aku sudah kurus mau sekurus apa lagi aku?" Keluh Faisal

"Sekurus salah satu pemeran di kartun Larva" Ucap Han

"Larva? Kartun ulat itu? Memang ada yang kurus?" Tanya Faisal bingung

"Batang kayu yang selalu terbang jauh saat ada angin" Ucap Han terkekeh

Faisal tertawa terbahak-bahak

"Hei, kau menonton kartun itu? Astaga Han" Ucap Faisal yang masih tertawa

"Diamlah, jika kau tertawa itu akan membuatmu semakin lelah" Ucap Han datar

"Sejak kapan batas humor mu sampai sana Han" Ucap Faisal sambil terkekeh

Han hanya memasang wajah datar dan tidak memperdulikan Faisal

"Hah hah hah, akhirnya sampai" Ucap Faisal sambil menarik nafasnya

"Apartemen ini sungguh tinggi, kenapa mereka tidak memasang lift saja" Ucap Han

"Itu akan semakin mahal" Ucap Faisal

Han mengangguk dan berjalan melewati lorong, diikuti juga oleh Faisal

Sesampainya di depan ruangan 645, Han menekan bel lalu keluarlah seorang lelaki paruh baya

"Dengan bapak Yawan Handjil?" Tanya Faisal

"Ya, saya sendiri. Kalian siapa?" Ucap pria paruh baya itu judes

Faisal mengeluarkan kartu identitasnya

"Kami detektif dari----" Ucap Faisal yang kalimatnya terpotong karena pintu tertutup tiba-tiba

Namun kaki Han sudah menjanggal pintu itu sehingga pintunya tidak tertutup rapat. Han menarik pintunya, membuka lebar-lebar dan masuk ke dalam ruangan.

"Kenapa kau menutup pintunya padahal kami belum selesai bicara" Ucap Han datar

Faisal bergidik ngeri karena nada suara Han, menyeramkan

"Aku tak ada urusan dengan kalian! Pergilah!" Ucap pria paruh baya itu dengan berteriak

"Bagaimana tidak kami---" Ucap Faisal yang terpotong lagi

Bugh

Han memukul bapak itu hingga tersungkur jatuh

Namun bapak itu, mengambil pisau di dekatnya dan..

Srettt

Faisal menahan pisau itu yang hampir menusuk perut Han

Faisal menjatuhkan pisau itu lalu memegang kerah kanan pria paruh baya itu dan..

Brakk

Faisal melempar paruh baya itu hingga tersungkur. Han membuka ikat pinggangnya, memegang kedua tangan Pria paruh baya kebelakang dan mengikatnya

"Kita bawa ke kantor polisi" Ucap Faisal

Han mendirikan pria paruh baya itu dengan kasar, berjalan turun dari apartemen dan memasuki pria paruh baya itu di kursi penumpang bersama Han

Faisal menjalankan mobilnya menuju kantor polisi.

Setelah sampai di kantor polisi, Han membawa pria paruh baya itu masuk

"Detektif, siapa pria ini?" Tanya salah satu petugas polisi

"Pemilik plat mobil 44-71" Ucap Han

Polisi itu membawa pria paruh baya ke dalam sel penjara tidak lupa melepaskan ikat pinggang yang mengikat tangannya itu

Faisal duduk di salah satu kursi dan di ikuti Han yang memegang ponselnya

"Aku sudah memberi pesan kepada detektif Rei, mereka akan segera kesini" Ucap Han

Faisal mengangguk mengerti

"Kau tidak ingin berterimakasih?" Ucap Faisal

"Untuk?" Ucap Han

"AKU MENOLONGMU TADI!" Ucap Faisal dengan nada tingginya sehingga membuat orang yang ada di kantor polisi meliriknya

Han tersenyum dan meminta maaf kepada semua orang yang di kantor

"Tidak usah berteriak. Terimakasih" Ucap Han datar, sangat datar

Faisal terkekeh. Apa ini lucu bagi Faisal? Dia sudah mempermalukan Han

Next>>>

Blood [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang