Faisal POV
Aku membuka mataku perlahan, menduduki tubuhku dan melihat sekeliling. Gelap dan sepi, tak ada siapapun disana.
Eh? Aku melebarkan mataku terkejut, dimana gadis dan orang-orang yang terkurung di sel penjara yang lain.
Aku berdiri dan berjalan ke arah pintu besi dengan sedikit sempoyongan.
"Apa yang terjadi?" Gumamku
Drap drap drap
Seseorang yang kemarin membantuku datang, seperti biasa topeng yang menutup matanya dan jubah panjang yang melekat.
Aku sedikit mundur, membiarkan dia masuk ke dalam sel penjara. Namun, saat dia masuk, ada yang sedikit berbeda, dia tidak mengunci pintu sel, dia hanya menutupnya.
Dia berjalan ke arah ku dan melihat kakiku yang terlilit rantai besi.
"Kau akan kehilangan kakimu saat pulang nanti jika rantainya terus melilit kaki kekar mu itu detektif Faisal" Ucapnya datar
Aku semakin bingung, tak mengerti apa yang dia katakan.
Tiba-tiba dia melepas jubahnya dan bersiap memakaikannya di tubuhku. Aku mengenggam erat tangannya, menolak apa yang akan dia lakukan.
"Tak ada siapapun disini, izinkan aku menolongmu" ucapnya lagi
"Menolong?" Tanyaku bingung
Dia mengangguk, aku melihat raut wajahnya dan matanya. Tak ada kebohongan disana. Aku melepaskan genggamanku ditangannya. Dia pun langsung memakaikannya jubahnya padaku.
"Kau terlihat menyedihkan, tubuhmu banyak luka jadi aku memberikannya jubahku untukmu" Ucapnya
Dia berjongkok, melihat kakiku yang terbelit rantai. Beberapa menit kemudian dia mengeluarkan sebuah kunci dan membuka rantai yang melilit kakiku.
Aku terkejut, ada apa dengannya?
Dia berdiri dan menatapku
"Aku terpaksa melakukan ini, mengurung orang yang tidak bersalah ah tidak bahkan aku membunuhnya" Ucapnya sendu
"Dimana orang-orang yang ada di sel?" Tanyaku hati-hati
"Rekanku membawanya, disini hanya ada aku dan kau. So aku mengambil waktu ini untuk menyelamatkan mu" Jawabnya
"Kenapa kau menolongku?" Tanyaku lagi
Dia terdiam, beberapa saat kemudian, dia melepas topengnya dan mejatuhkannya.
Deg
Jantungku berpacu cepat, sesak rasanya melihat wajah yang ku kenal di depan mataku dan dia adalah seorang Blood.
"Dahulu aku membunuh kedua orang tua ku tanpa ada yang tau. Kau tau kenapa? Karena mereka berbohong. Mereka bilang aku anaknya tapi ternyata bukan, aku bertanya padanya siapa orang tua asliku dan mereka hanya terdiam jadi aku membunuhnya" Ucapnya panjang lebar
Aku terbisu sejenak. Menerka apa yang dia katakan.
"Aku takut karena beberapa polisi mengejarku, seseorang datang dan menyelamatkan ku. Aku benar-benar tertolong saat itu, namun...---- ternyata orang itu hanya memanfaatkan keadaanku" Ucapnya lagi
Seseorang? Apa dia ketua Blood? Ucapku dalam hati.
"Aku bertemu dengan seorang supir taksi dan entah kenapa dia malah mengajakku ke rumahnya, dia bilang dunia kejam, aku melihat gadis yang sedang kesusahan. Tinggallah bersamaku dan bahagia bersamaku. Dan aku tinggal bersamanya" Jelasnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood [END]
Action"Tolong aku" "Mereka membunuh semua orang" "Blood mereka datang kembali" "Lindungi kami, kami mohon" "TIDAK" "HEI, JANGAN TIDUR DULU" "JANGAN TIDUR KUMOHON" DUARR Bom itu kehabisan waktu, gedung hancur tak ada sisa, siapa yang selamat melarikan diri...