Leaf

500 61 2
                                    

Rei dan rekannya kini sedang di markas, ada seorang Jaksa juga disana. Saat kasus petugas polisi yang hilang, Han meminta tolong dan bekerjasama dengan seorang Jaksa yang ada di blok 2 untuk mencari tau tentang Bellies.

"Bellies, itu hanya nama palsu. Fakta ini baru di temui tadi siang saat detektif Faisal ditemukan"

"Kabarnya saat tanggal 17 Juni 1972, ditemukan seorang bayi yang berusia 2 bulan di tempat sampah umum blok 7. Seseorang menemukan bayi itu pada pukul 7 dini hari"

"Sebelum dia mengambil hak asuh anak dari bayi tersebut, dia sudah melaporkannya pada pihak polisi untuk di analisis tentang kejadiannya"

"Tanggal 20 Juni 1972 pihak polisi menemukan orang tua kandung tersebut dan faktanya mereka sengaja membuangnya karena bayi itu hasil dari perbuatan keji mereka yang belum menikah"

"Mereka memberikan hak asuh anak pada orang yang menemukannya bayinya dan pergi begitu saja tanpa rasa penyesalan"

"Daca ketrin albino, itu nama asli dari Bellies. Daca membunuh orang tua angkatnya pada tanggal 17 Desember 2009 tepatnya saat dia berumur 13 tahun"

"Alasan pembunuhan karena kedua orang tua angkatnya tidak memberitahu siapa orang tua kandungnya"

"Daca sendiri mengidap penyakit Skizofrenia, gangguan mental yang terjadi dalam jangka panjang. Gangguan ini menyebabkan penderitanya mengalami halusinasi, delusi atau waham, kekacauan berpikir, dan perubahan perilaku. Gejala tersebut merupakan gejala dari psikosis, yaitu kondisi di mana penderitanya kesulitan membedakan kenyataan dengan pikirannya sendiri"

"Gangguan jiwa nya di sebabkan karena genetika psiakiatri (gangguan jiwa genetika/faktor keturunan). Orang tua kandung Deca adalah mantan pembunuh yang baru dikeluarkan dari penjara saat itu"

"Setelah membunuh orang tuanya, Daca pergi dari kejaran polisi. Ternyata pak Yawan handji mengambil hak asuh anak Daca dan mengganti namanya menjadi Bellies"

.

.

Rei masuk ke dalam ruangan Faisal. Dilihatnya rekan sekaligus sahabat kini sedang tidur dengan tenang. Alat-alat rumah sakit yang menempel pada tubuhnya membuat Rei semakin sedih.

Rei duduk di sofa yang ada di ruangan tersebut. Menyenderkan tubuhnya dan menutup mata, mengingat kejadian saat dia mencari Faisal.

Flashback

Kala itu, saat Rei di ruangan kerjanya, Kaley datang dan memberitahu sesuatu tentang code yang ia temukan.

Rei menghubungi atasannya dan meminta bala bantuan 3 tentara. Rei pikir mungkin Faisal ada di pertambangan no 8 jika dilihat dari code yang diberi Kaley bukan? Dan akan lebih cepat juga jika ia bertindak sebelum tanggal itu.

~

Rei kini sedang ada di depan pintu pertambangan, dia memberikan perintah pada tentaranya menggunakan tangan untuk masuk.

Rei menodongkan pistol ke arah depan, sesekali dia berputar pelan.

"Untuk apa kalian kesini?" Ucap seseorang tiba-tiba dengan jubah serta topengnya

Rei menatap orang itu dan menunjukkan smirk nya. 1 tentara yang bersamanya menodongkan senjata tembak pada orang itu, 2 tentara lagi berpisah sejak tadi.

"Untuk apa? Untuk memenggal kepala kalian" Ucap Rei datar

Orang itu berjalan dengan menaikkan tangannya ke atas.

"Jika kau berjalan, aku tak segan-segan menembakmu" Ucap tentara

Orang itu diam dan tersenyum

"Benarkah?" Ucapnya

Blood [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang