Titttttttttttt
Kaley terbangun karena suara EKG yang begitu nyaring. Dia membulatkan matanya melihat EKG yang berjalan lurus.
Kaley mendekati Faisal, menekan tombol merah di samping ranjang.
"Faisal! Faisal! Jangan!" Teriak Kaley yang kini air matanya sudah terjatuh
Brak
Para dokter dan perawat mulai masuk dengan gelisah, Kaley berjalan mundur agar bisa memberi peluang untuk para dokter.
Melihat Faisal yang kini sedang ditangani dengan AED (alat medis dengan tegangan listrik untuk mengembalikan detakan jantung) membuat Kaley merasa runtuh.
Kaley memilih keluar dari ruangan, menyenderkan tubuhnya di dinding dan merosot begitu saja.
Air matanya kini turun, khawatir dengan kondisi Faisal. Tolong! Bertahanlah! Rekanmu menunggu Faisal.
Drap drap
"Kaley!! Ada apa?" Itu suara Rei yang sedang sedikit berlari ke arah Kaley bersama Degran dan Han
Rei berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh Kaley, mengangkat wajah Kaley dengan menumpu kedua tangannya.
"Ada apa? Kenapa kau menangis hm?" Ucap Rei lembut
"Faisal" lirih Kaley
Mendengar nama Faisal, Han langsung melihat ke dalam ruangan. Melebarkan matanya, melihat para dokter yang kini sedang berusaha menolong Faisal.
~
Rei dan Kaley sedang di kantin rumah sakit, ya ini juga atas paksaan Degran. Tak ada yang berani melawan Degran ketika Degran sendiri sudah mengeluarkan tatapan tajam yang melebihi Han.
Sedangkan Degran dan Han sedang duduk di sofa ruangan Faisal.
"Kami berhasil mengembalikan detak jantungnya, tapi pasien mengalami koma"
Perkataan dokter membuat Han terus merasa khawatir.
Han melihat ke arah Degran di sampingnya. Ia hanya duduk diam, menatap lurus ke depan lebih tepatnya menatap kosong.
"Degran" Ucap Han
Namun Degran masih saja tidak bergeming, pada akhirnya Han menepuk bahu Degran dan membuat pemilik bahu itu terkejut.
"Apa yang kau pikirkan?" Tanya Han
"Yesga" Jawab Degran
"Yesga? Tenanglah, para polisi sedang mencarinya" Ucap Han
"Tidak, bukan itu" Ucap Degran
"Eh? Lalu?" Tanya Han bingung
"Nama belakangnya, apa kau sadar ada yang aneh?" Ucap Degran
Nama belakang? Han terdiam sejenak, menerka apa yang Degran katakan. Dan oh! Han melebarkan matanya lalu menatap Degran.
"Nama belakangnya sama denganmu" Ucap Han yang masih terkejut
"Benar, ini aneh. apa ada kaitannya denganku?" Ucap Degran lalu menyenderkan tubuhnya di sofa
Han terdiam tak berkutik, bukan apa-apa dia pikir puzzle nya mulai terbuka.
Rumit. Pikiran Han mulai sangat rumit, mungkin jika di sama kan dengan sebuah gelas, semakin banyak air yang di tuangkan maka air itu akan tumpah, bukan begitu?.
Bagaimana tidak, kini beberapa hal selalu membuat Han frustasi apalagi ia tidak memberi tahu kepada rekannya, ia hanya tidak ingin mereka khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood [END]
Action"Tolong aku" "Mereka membunuh semua orang" "Blood mereka datang kembali" "Lindungi kami, kami mohon" "TIDAK" "HEI, JANGAN TIDUR DULU" "JANGAN TIDUR KUMOHON" DUARR Bom itu kehabisan waktu, gedung hancur tak ada sisa, siapa yang selamat melarikan diri...