Ayah Kaley adalah seorang tentara, beliau meninggal saat perang. Kalian ingin tau apa yang dilakukannya hingga pria bertopeng itu kehilangan mata kanan nya hm? Itu karena sebuah strategi.
Saat itu, ayah Kaley menangkap pembunuh muda yang berusia 17 tahun atau pria itu. Pria itu benar-benar sangat teliti, satu-satunya cara untuk menangkapnya adalah sedikit melukai mata kanannya. Namun akibatnya bukan sedikit melainkan kebutaan. Setelah 3 bulan ditangkap, pria itu kabur entah bagaimana caranya.
---------------------------------
Bruk
Beberapa orang terjatuh tersungkur di dalam berbagai sel dan mengunci mereka.
Rei mendekati seorang wanita paruh baya yang baru masuk ke dalam sel tahanan bersamanya.
"Bu, kau tidak apa-apa?" Tanya Rei dan merangkul pundak wanita paruh baya itu
"Anakku... Dibunuh..." Gumamnya
Rei berniat menjawabnya namun seorang pria di sel yang berbeda berteriak.
"Apa kalian Eagle?!" Ucap pria itu
Akibat ucapannya, semua orang yang baru terkurung di dalam sel tahanan melihat Rei, Kaley, dan Degran.
"Tolong! Tolong kami!" Ucap salah satu dari mereka
"Tolong aku"
"Mereka membunuh semua orang"
"Blood mereka datang kembali"
"Lindungi kami, kami mohon"
Degran berdiri dari duduknya
"Bisakah kalian menjelaskannya?" Tanya Degran pada semua orang
"Blood kembali tuan.. mereka membunuh semua orang... Blok 1 tidak akan pernah selamat dari neraka ini... Bantu kami.. kami harap ada malaikat yang membantu kami.." Ucap salah satu dari mereka
"Kalian Eagle bukan? Team detektif terhebat yang menangani kasus dengan baik. Lalu bisakah kalian menciptakan kedamaian di blok 1.. bukan sementara... Tapi selamanya"
Kaley termenung. bukan sementara tapi selamanya. Itu artinya sudah ada yang menyelamatkan mereka dahulu namun mereka tidak berhasil menangkap Blood karena Blood sendiri kabur saat itu.
Brakk
Brukk
"Han!!" Teriak Rei terkejut -tidak- Degran dan Kaley bahkan semua orang terkejut
Seseorang yang dinyatakan hilang kemarin-kemarin kini sudah ada di depan mereka.
Han tersungkur di tengah-tengah sel tahanan. Bukan di dalam sel tapi di luar sel.
Tangannya di ikat dengan sebuah tali, wajahnya di hiasi lebam yang begitu banyak. Bukan hanya itu, pundaknya tercetak jelas ada darah sehingga mengotori kemeja putihnya.
"Kita lihat siapa yang akan mati disini nantinya" Ucap pria bertopeng yang menatap Han dengan tajam lalu menjauh dan hilang.
Han yang tadi terduduk, kini menyerah dan menidurkan dirinya di tanah. Mengambil nafas dalam-dalam, menutup matanya karena merasa pening yang menjulur di kepalanya dan mencoba menstabilkan tubuhnya yang kaku.
"Han! Kau tidak apa-apa?!" Teriak Rei pada Han
Degran dan Kaley menuju pagar besi dan melihat Han khawatir serta marah.
Bukannya menjawab pertanyaan Rei dan melihat temannya. Han malah sibuk dengan tangannya guna ingin melepaskan tali yang mengikatnya.
Karena merasa geram, Degran memanggil Han.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood [END]
Action"Tolong aku" "Mereka membunuh semua orang" "Blood mereka datang kembali" "Lindungi kami, kami mohon" "TIDAK" "HEI, JANGAN TIDUR DULU" "JANGAN TIDUR KUMOHON" DUARR Bom itu kehabisan waktu, gedung hancur tak ada sisa, siapa yang selamat melarikan diri...