1 tahun kemudian
Deru ombak dan kicauan burung terdengar dengan indah. Di pinggir pantai seorang wanita cantik duduk termenung dengan rambut yang di hempas angin perlahan. Dia Rei.
"Rei!" Panggil salah satu seorang pria dengan tangan yang merangkul seorang wanita dan berlari ke arah Rei
Wanita itu Kaley, lalu ia duduk di samping Rei.
"Apa kaki itu nyaman?" Tanya Rei pada Kaley
"Tidak, tapi aku sudah terbiasa dan kaki robotnya ini sangat membantu" Jawabnya sambil terkekeh
Pria tadi duduk di samping Kaley, ia Faisal.
"Faisal terimakasih sudah membantu di bagian akhir" Ucap Rei tersenyum
"Itu sudah berlalu satu tahun yang lalu Rei!" Ucap Faisal
Rei mengangguk dan kembali melihat ke arah laut lalu menutup matanya lagi, mengingat satu tahun yang lalu.
Saat Degran keluar menyelamatkan ketiga orang/keluarganya ia melihat Faisal yang berniat masuk ke dalam. Dia sudah sara sejak 3 jam yang lalu dan langsung beranjak menghampiri rekannya karena khawatir, itu cukup elegan dia baru bangun dari koma nya dan langsung melaksanakan misi.
Saat itu Faisal adalah orang yang menembak pria ketika Rei dan Han dalam bahaya saat itu. Jika tidak ada Faisal mungkin Rei sudah mati?
Faisal juga yang memberi rencana pada seorang Jaksa saat persidangan Blood, ia juga menyewa pengacara handal untuk membebaskan Han dari hukuman walaupun Han....
Yang menyelesaikan laporan, menjelaskan pada media, bahkan mencari dokter handal yang akan merawat Kaley atas kaki nya yang terluka itu Faisal juga. Sungguh sangat membantu!
Tepukan seseorang membuat Rei tersadar, itu Degran.
"Apa yang kau pikirkan hm?" Tanya Degran
"Tak ada" Ucap Rei
Degran mengangguk
"Yo bro!" Ucap Faisal
Degran tersenyum dan mendekati Faisal. Saat Degran duduk di samping Faisal, Faisal membuka sepatu Degran dengan cepat dan melemparkannya ke lautan. Degran terkejut! Hei! Itu sepatu mahal! Ia membeli nya dengan harga jutaan!
Degran menarik Faisal ke arah lautan dan mendorongnya.
Byur
"Cari sepatuku!" Ucap Degran kesal
Namun Faisal malah mendorong Degran bersamanya hingga masuk kedalam air hingga pakaian mereka basah.
"Tidak! Aku sudah mandi! Faisal sialan!" Teriak Degran dan mendorong Faisal
Rei dan Kaley hanya tertawa melihat kejadian itu. Ada apa dengan mereka?
"Oh! Han!" Teriak Faisal yang rambutnya sedang di jenggut oleh Degran
Rei terkejut dan melihat ke belakang
"Halo Queen" Sapa Han sambil mengelus rambut Rei dan terduduk di samping Rei
"Bagaimana keadaanmu?" Tanya Rei dengan senyuman
"Aku sudah lebih baik" Jawab Han lalu melepaskan tangannya yang tadi berada di rambut panjang Rei
Degran mendorong jauh Faisal hingga tersungkur di dalam air -bukankah mereka sudah di dalam air?-
Degran berlari menuju Han dan duduk di samping Han.
"Hei, apa yang terjadi denganmu?" Tanya Han terkekeh melihat penampilan Degran
Bagaimana tidak? Tampilan Degran seperti pengemis di jalanan sana. Rambut acak-acakan yang basah begitupun dengan kemeja putihnya, ditambah lagi ia memakai sepatu sebelah saja.
"Orang gila itu melempar sepatuku ke dalam lautan" Jawab Degran lalu disuguhi suara tawa Han
"Jangan tertawa!" Ucap Degran lalu memukul perut Han
"Argh" ringisan Han membuat Degran terkejut. Oh! Dia lupa perut Han pernah ditusuk oleh pisau dan sangat dalam!
Kaley dan Rei melihat Han panik
"Han kau baik-baik saja?" Tanya Rei panik
"Hei, jangan bercanda!" Ucap Degran terdengar lebih panik daripada Rei
Han terkekeh lalu mengangkat tangannya
"Aku baik-baik saja" Ucap Han lalu tertawa
Rei dan Kaley hanya tersenyum melihatnya, sudah lama tidak melihat Han tertawa puas seperti ini. Setelah kejadian itu, mereka hanya melihat Han yang berbaring lemah di kasur pesakitan -oke lupakan-
"Aku ingin memenggal kepala mu" Ucap Degran datar
"Oke, maaf" Ucap Han dengan kekehannya
Faisal berlari menuju ke arah mereka sambil membawa sebuah sepatu di tangannya.
"Degran! Ini!" Teriak Faisal lalu melempar sepatunya tepat di wajah Degran
Mereka tertawa sangat keras terkecuali Degran yang wajah tampannya kini sudah kotor.
"Faisal sialan!" Teriak Degran lalu memakai sepatunya dan mendekati Faisal yang duduk di samping Kaley.
Degran duduk di samping Faisal dan menenggelamkan wajah Faisal dengan tangannya.
"Oke oke oke ampuni aku tuan!" Ucap Faisal terkekeh namun tidak di pedulikan oleh Degran
Senja menjadi saksi atas pertemanan mereka, tawa bahagia yang di iringi kicauan burung di langit membuat semakin indah. Panah yang mengejar mereka kini sudah ditahan oleh sebuah dinding, ombak tersenyum tanda ia memohon agar tawa mereka selalu terdengar.
Teman adalah seorang yang saling melindungi dan mendukung. Bahkan saat salah satu teman mendapatkan kesulitan, mereka harus menolongnya keluar dari kesulitan itu bukan menjauhinya.
Han ia sangat beruntung mendapatkan teman yang begitu setia pada dirinya. Ia adalah anak dari seorang pembunuh berantai, ia bahkan membunuh ayahnya sendiri namun semua temannya tetap mendukungnya meyakinkan semua orang bahwa ia berbeda dari sang ayah.
End
--------------------------------
Next untuk melihat sebuah jawaban dari pertanyaan yang ada di benak kalian >>>
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood [END]
Action"Tolong aku" "Mereka membunuh semua orang" "Blood mereka datang kembali" "Lindungi kami, kami mohon" "TIDAK" "HEI, JANGAN TIDUR DULU" "JANGAN TIDUR KUMOHON" DUARR Bom itu kehabisan waktu, gedung hancur tak ada sisa, siapa yang selamat melarikan diri...