35

1K 136 1
                                    

"Hai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai."

Renjun masih terdiam di depan pintu, melihat pria di depannya. Bagaimana bisa ia datang dengan mudah kesini? Setelah semua yang telah ia lakukan padanya? Pada teman-temannya. Ia memperlakukan mereka layaknya sebuah objek percobaan, layaknya mereka bukan manusia biasa. Berani sekali ia datang kesini.

Renjun mengepalkan kedua tangannya dengan kesal.

"Kenapa kau disini?"

Chanyeol segera menepuk pundak Renjun, namun anak itu menghempaskannya. Ia mengangkat tangannya dan seketika itu juga cahaya kebiruan menyelimuti tubuh Tao. Pria itu nampak ketakutan. Renjun menggerakkan sedikit tangannya dan Tao mulai berteriak kesakitan.

"Kau berhak mendapatkannya. Kau tidak tau hidupku berubah menjadi neraka karenamu! Bagaimana teman-temanku hidup menderita karenamu."

"Renjun!"

Chanyeol menarik Renjun agar melihat dirinya. Suara teriakan Tao masih terdengar keras dari belakang.

"Lepaskan dia."

Renjun menarik nafasnya.

"Aku tidak mau."

"Lepas, Renjun."

"Aku tidak mau!"

Renjun mendorong Chanyeol sekuat tenaga dan cahaya kebiruan muncul di antara keduanya. Chanyeol terpental cukup tinggi, sampai membuat tembok rumah bagian dalam mereka retak. Renjun tetap diam dengan nafas terengah-engah. Namun kini, ia tidak lagi memakai kekuatannya. Tao langsung jatuh ke tanah dan menarik nafasnya. Ia menatap Renjun dalam diam.

Renjun menatap kedua tangannya dengan bergetar.

Apa yang baru saja ia lakukan?

Ia menatap Chanyeol yang meringis kesakitan. Menatap rumah yang kini sedikit rusak. Dan terakhir, menatap wajah ketakutan teman-temannya.

Dia mengacaukan segalanya.

Renjun mulai melangkah mundur. Ia mengangkat kedua tangannya dengan bergetar dan menatapnya. Mereka berhasil. Mereka telah berhasil mengubahnya menjadi seorang monster. Ia bahkan tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri. Ia hanya monster.

Wendy buru-buru datang dan membantu Chanyeol berdiri.

"Renjun-ah," panggil Jeno. "Gak apa-apa. Chanyeol baik-baik aja."

Renjun menoleh menatap Jeno dengan ketakutan.

"A-Aku hampir membunuhnya."

Jeno segera menggeleng.

"Gak. Kamu gak ngelakuin apa-apa. Liat, dia baik-baik aja."

"Tapi dia berdarah."

"Dan kau bisa menyembuhkannya."

"Maaf," ujar Renjun. "Maaf aku menyakitimu. Aku benar-benar minta maaf. Aku tidak tau apa yang terjadi."

Renjun mulai kesulitan bernafas. Mulutnya terus mengucapkan kata maaf, namun oksigen yang masuk ke tubuhnya semakin lama semakin berkurang. Suara-suara di sekitarnya menghilang, namun ia hanya bisa terus meminta maaf. Ia adalah monster. Ia membuat papanya sendiri terluka dan nyaris membunuh Tao dengan sengaja. Ia tahu kekuatannya besar dan nyaris menyalahgunakannya.

We Be Pullin Trigger (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang