06

1.1K 165 0
                                    

"Disini minta sendok dua!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Disini minta sendok dua!"

"Iya ditunggu!"

Jeno segera berlari ke dapur dan mengambil dua buah sendok beserta selembar tissue. Ia buru-buru menyerahkannya pada meja di dekat pintu.

"Ini sendoknya. Kalau butuh apa-apa tinggal panggil saya," ujar Jeno ramah.

Kedua orang yang duduk di meja itu hanya diam dan melanjutkan makan. Jeno tersenyum kecil seraya menghela nafas lelah. Ia pun kembali ke dapur, menanti pesanan lain datang. Sudah hampir dua minggu ia bekerja di rumah makan kecil ini. Memang tidak banyak yang bisa dihasilkan dari tempat ini, tapi semua ini jauh lebih baik ketimbang ia diam saja di rumah.

"Permisi! Mau pesan!"

"Iya saya segera kesana."

Jeno hendak berlari ke meja yang memanggilnya, namun sebuah tangan di pundak menghentikannya.

"Biar aku saja. Kamu istirahat sebentar."

"Tapi—"

"Shh. Masuk sana."

Jeno terdiam seraya melihat atasannya mengambil pesanan dari meja yang memanggilnya. Ia tersenyum kecil. Rumah makan ini bisa dibilang sangat kecil, namun selalu ramai pengunjung. Dulu hanya ada atasannya dan seorang bawahan lain. Namun bawahan itu keluar, dan kini Jeno mengisi tempatnya. Untuk urusan memasak sendiri, sudah ada koki lain.

Tak berselang lama, wanita itu kembali seraya menggantungkan pesanan di dapur. Jeno bisa mendengar ia menghela nafas lelah.

"Lelah bos?"

Wanita itu tertawa.

"Sudah kubilang jangan panggil aku bos. Aku terdengar tua. Panggil aku Jiyoung."

"Baiklah."

Jiyoung menghela nafasnya. Beberapa saat berlalu, dan masih belum ada pesanan masuk. Jeno hanya terdiam, sedangkan Jiyoung memutuskan untuk membuka ponselnya. Tak sengaja, Jeno melihat foto seorang pria sebagai background dari ponselnya.

"Siapa itu?"

Jiyoung sedikit terkejut mendengar Jeno.

"Ah, ini?" Jiyoung tertawa kecil. "Kekasihku."

"Benarkah?!"

Jiyoung merengut kesal.

"Begini begini aku juga punya kekasih!"

"Iya, iya. Maaf. Tapi aku tak pernah melihatnya ke sini."

Serang pelanggan minta tambahan tissue, sehingga Jeno segera bangkit dan menyerahkannya. Ia kembali duduk di dekat Jiyoung setelahnya.

"Dia masih di militer. Besok dia dibebastugaskan," jelas Jiyoung.

Jeno mengangguk mengerti.

"Jadi, besok kita tutup lebih awal, ngerti? Aku mau kencan sama kekasihku."

We Be Pullin Trigger (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang