04

1.2K 188 0
                                    

"Lihat itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lihat itu."

Renjun dan Jaemin yang baru berkumpul di ruang tamu dengan yang lain segera melihat tayangan di laptop Haechan. Pria itu pun menekan tombol space.

"Berita terbaru. Seorang pria tidak dikenal tak sengaja tertangkap kamera tengah berusaha menyelamatkan seorang siswi SMA yang sekolahnya tengah disandera oleh sindikat teroris. Pria, yang diduga umurnya tidak beda jauh dengan siswi SMA itu nampak memegang erat lengan siswi itu agar tidak terjatuh dari bangunan. Video ini langsung viral. Banyak netizen memuji keberanian pria itu untuk menyelamatkan siswi SMA tersebut.

Tidak hanya itu. Sekelompok pria lain diduga menjadi dalang keberhasilan penyelamatan sekolah SMA dari serangan teroris. Semua teroris berhasil dilumpuhkan ketika polisi tiba di kejadian, namun pria-pria itu menghilang begitu saja tanpa jejak.

Apakah ini tanda bahwa manusia super itu benar-benar ada?

Kita bertemu dengan Mr. Park, langsung dari tempat kejadian."

Haechan kembali menekan tombol space. Renjun terdiam melihat wajahnya terekam jelas di video yang ditunjukkan Haechan.

"Wajahmu terlihat."

"Maaf," ujar Renjun cepat.

"Gak apa. Kita juga harus segera pindah," jawab Jeno. "Besok kita pergi."

Jisung menghela nafasnya. Ia paling tidak suka tinggal berpindah-pindah seperti ini. Sulit baginya untuk beradaptasi di lingkungan baru. Biasanya, butuh hampir seminggu baginya untuk bisa tidur nyenyak di tempat baru.

"Maaf," bisik Renjun pada Jisung.

"Hush! Untuk apa kau minta maaf? Bener kata Jeno hyung. Kita emang udah gak aman disini," balas Jisung.

Renjun hanya tersenyum kecil.

"Video ini lagi viral banget di internet. Terlalu banyak yang share dan nonton. Aku bakal coba ngehubungin sumber video ini dan minta videonya dihapus," ujar Haechan. Pria itu segera berkutik dengan laptopnya.

Jeno hanya mengangguk.

"Tapi kita mau pindah kemana?" tanya Chenle seraya menatap Jeno.

Jeno menarik nafasnya.

"Jaemin-ah, kita harus cari tempat," ujar Jeno. "Kita berdua dulu."

Jaemin mengangguk mengerti.

"Sekarang, kalian beres-beres. Kita harus segera bersiap."

Mereka pun masuk ke kamar masing-masing dan mulai berbenah.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
We Be Pullin Trigger (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang