05

1.1K 177 2
                                    

"Sebenarnya apa yang terjadi?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sebenarnya apa yang terjadi?"

Jeno menatap Renjun yang kini tengah berbaring tak sadarkan diri di pangkuan Haechan dengan khawatir. Luka Haechan nampak sudah sembuh sempurna, berkat Renjun. Chenle terdiam mendengar pertanyaan Jeno. Jaemin juga turut menantikan penjelasan. Sementara itu, Jisung sendiri tengah tertidur di kamarnya.

Haechan menarik nafasnya.

"Ada orang datang ketika kita sedang makan malam," ujar Haechan. Ia mengelus-elus rambut Renjun dengan lembut. "Mereka mengetuk pintu dengan keras, dan aku penasaran siapa mereka. Lalu tiba-tiba, terjadi ledakan."

"Lalu dimana mereka setelah itu?"

"Menghilang begitu saja."

Jeno menghela nafasnya. Rumah mereka kini hancur. Hanya beberapa kamar yang selamat, namun sisanya, hancur total. Ruang tamu, kamar Jeno, kamar mandi, bahkan dapur. Semuanya hancur. Mereka tak bisa tinggal disini lagi.

"Kita harus pergi dari sini."

"Tapi bukannya ini aneh?" ujar Jaemin.

"Aneh apanya?"

"Iya, ini sedikit aneh," balas Jeno. "Kalau tujuan mereka untuk menangkap kita, mereka takkan tiba-tiba menghilang begitu saja. Kecuali tujuan utama mereka memang untuk menyerang kita. Mereka mau kita mati."

Jaemin menelan ludahnya dengan kasar.

"Tapi siapa yang mau menyerang kita?"

"Entah. Kita masih belum tau sampai sejauh itu."

"Tapi, bukannya mereka tahu ada Renjun disini? Mereka takkan bisa membunuh kita selama masih ada Renjun," ujar Chenle.

"Mungkin ini hanya peringatan."

"Peringatan?"

"Peringatan agar kita takut pada mereka," ujar Jeno setengah berbisik.

Jeno kemudian bangkit berdiri. Pria itu menghela nafasnya. Renjun masih belum sadar sampai saat ini, namun mereka harus segera berpindah. Bahaya jika mereka berlama-lama disini. Belum lagi, pasti ada orang lain yang mendengar suara ledakan itu.

Tidak ada yang tahu siapa yang menyerang mereka. Bisa jadi dari pihak yang ingin menangkap mereka, namun bisa juga dari pihak yang berbeda. Tapi apa motif mereka? Kenapa mereka baru menyerang sekarang?

"Jeno-ya," panggil Haechan pelan.

"Hmm?"

"Ada yang ingin kubicarakan denganmu. Berdua."

Jeno mengangguk pelan. Ia menatap Jaemin dan Chenle.

"Setelah ini, kita langsung pindah."

Keduanya mengangguk. Haechan lantas bangkit berdiri dan menaruh kepala Renjun ke atas sofa dengan lembut. Ia segera berjalan keluar mengikuti Jeno.

We Be Pullin Trigger (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang