28

907 144 1
                                    

NOTE

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

NOTE

Semua yang dalam italic adalah bentuk flashback.

Renjun perlahan membuka matanya. Samar-samar, cahaya mulai masuk mengisi penglihatannya. Ia memegang kepalanya yang terasa sakit dan mengerang.

Apa yang terjadi?

Ia melihat sekeliling dan menyadari dirinya kini berada dalam sebuah ruangan yang berbentuk seperti bangsal rumah sakit. Terdapat infus yang menempel di pergelangan tangannya, sebuah sofa kecil di sebelah kasurnya, sebuah ruangan yang terlihat seperti kamar mandi, dan sebuah televise kecil di atas kasurnya. Mirip dengan kamar rumah sakit yang biasa ia lihat di film-film.

Dimana ia sekarang?

Renjun buru-buru duduk dan melepas infus itu, membuat tangannya sedikit berdarah. Ia dengan panik melihat sekitarnya. Apa yang terjadi? Kenapa ia bisa ada disini? Terakhir kali ia ingat ia tengah berpencar mencari anak-anak itu dengan Chenle. Kenapa ia bisa ada di tempat ini?

"Kita bertemu lagi, Huang Renjun."

Mata Renjun terbelalak. Memori akan kejadian yang menimpanya kala itu kembali bermunculan. Ia ingat ia tengah masuk ke suatu ruangan aneh untuk mencari anak-anak itu. Di dalam ruangan itu terdapat banyak sekali pod yang biasa digunakan untuk mengurung mereka, jadi ia sangat yakin anak-anak itu dikurung disana. Namun ketika ia masuk...

"Kita bertemu lagi, Huang Renjun."

Renjun menoleh dengan terkejut ketika mendengar suara orang lain. Ia mengerutkan dahinya, berusaha mengingat dimana ia pernah melihat wajah pria di depannya sebelumnya. Tangannya bersiap untuk menyerangnya.

"M-Minhyung?"

"Aku heran kenapa kalian semua memanggilku itu. Siapa Minhyung? Namanya terdengar lemah."

Renjun terdiam melihat pria itu. Ia menunduk melihat kedua tangan Renjun yang terkepal.

"Sebelum kau melakukan hal yang aneh-aneh, kita akhiri disini saja."

Sebelum Renjun sempat membalas, gas tebal keluar dari segala penjuru ruangan. Ia melihat Minhyung palsu itu buru-buru keluar dari ruangan dan menguncinya dari luar. Renjun berlari sekencang mungkin dan mendorong pintu itu, namun pintu itu terkunci keras dari luar. Renjun terus mendorong tubuhnya pada pintu itu, namun lama kelamaan tenaganya terasa habis. Tubuhnya terasa berat. Dan tahu-tahu, ia terkapar di lantai yang dingin.

"Good night, princess."

"Tidak mungkin..."

Jantungnya seketika itu berdebar kencang. Minhyung palsu itu menangkapnya. Mereka sudah merencanakan ini sejak awal. Mereka berencana untuk menangkapnya, tapi kenapa?

Pintu ruangannya tiba-tiba terbuka. Seorang pria berpakaian rapih dengan rambut ditata keatas masuk. Senyumnya langsung melebar ketika melihat Renjun erbangun.

We Be Pullin Trigger (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang