38

906 143 10
                                    

Minhyuk meregangkan seluruh otot di tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minhyuk meregangkan seluruh otot di tubuhnya. Ia menatap jendela dimana hari kini sudah mulai sore. Matahari sudah mulai terbenam. Ia tersenyum kecil. Akhirnya waktu yang ia tunggu-tunggu tiba. Ia kini bisa menikmati Renjun sepuasnya, hanya untuk dirinya.

Sejak awal ia bertemu Renjun, ia tahu ia harus menjadikan anak itu sebagai miliknya. Anak itu terlihat sangat sempurna, sangat mungil dan Minhyuk tidak sabar untuk mulai menghancurkannya perlahan. Mendengar anak itu berteriak kesakitan, melihat anak itu menangis, semua itu membuatnya senang. Ia sudah memimpikan hal itu berulang kali. Dan Minhyuk tidak sabar melihat semua itu menjadi kenyataan.

"Pak! Pak!"

Salah seorang bawahannya datang membawa sebuah ponsel.

"Ada apa?" tanyanya malas.

"Ini, apa benar ini anda?"

Bawahannya itu menunjukkan sebuah video. Anehnya, video itu terlihat familiar. Minhyuk terdiam seraya melihatnya.

"Kenapa aku? Kenapa kalian selalu menculikku? Tidak puaskah kalian dengan anak-anak lain yang kalian culik?"

"Hmm, karena kau berbeda. Kau adalah salah satu percobaan kami yang sangat berhasil," balas Minhyuk. "Semua anak yang kami culik dan bunuh tidak sebanding dengan apa yang bisa kau lakukan saat ini. Kau bagaikan penyelamat kami."

"Kenapa kau membunuh mereka? Mereka tidak salah apa-apa."

Wajah Mnhyuk mendekati kamera dari video itu.

"Memang tidak. Mereka tidak salah apa-apa." Minhyuk semakin mendekati wajah kamera. "Tapi mereka gagal. Dan mereka yang gagal harus mati, daripada menyusahkan dunia saja."

"Kalian yang menculik mereka! Kalian yang membuat mereka seperti itu dan kini kalian juga yang seenaknya membunuh mereka! Dasar gila! Kalian bahkan tidak pantas hidup di dunia!"

PLAK!

"Jaga ucapanmu. Kau harusnya tau siapa yang pegang kendali di ruangan ini."

Terdengar nafas terengah-engah dari seseorang.

"Dan jangan khawatir. Setelah semua ini selesai, kau juga akan bergabung dengan anak-anak itu."

Dan video berakhir disana.

Mata Minhyuk melebar. Renjun merekamnya dari tadi? Selama di kamar, semua percakapannya, Renjun merekamnya?

Sial.

Bagaimana bisa ia tidak tahu?

Dengan panik, ia segera bangkit berdiri dan berlari ke ruangan Renjun. Ia membuka pintunya dengan kasar. Namun tidak ada siapa-siapa disana. Ruangan itu kosong. Minhyuk menonjok tembok di dekatnya dengan sangat marah. Ia lantas meliat sebuah kertas di atas kasur. Diambilnya surat itu dan dibacanya.

We Be Pullin Trigger (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang