[Vote before reading this chapter]
Di kelas 11 IPA 1 tengah terjadi keributan yang disebabkan oleh dua oknum pentolan geng yang sangat terkenal di sekolah ini, Raeon. Gilang dan Hanif tengah membuat keributan dengan beryanyi-nyanyi tidak jelas di depan kelas.
Gilang yang memang memiliki jiwa pelawak dan Hanif yang selera humornya terlalu rendah jika disatukan sudah pasti akan menciptakan kebisingan. Meski bel sudah berbunyi, kebiasaan guru memang tidak bisa dihilangkan, datang ke kelas terlambat.
Setelah lelah bernyanyi, Gilang dan Hanif kini bermain tebak-tebakan di bangku mereka berdua yang memang duduk bersama. "Pisang goreng kalo dimakan panas-panas jadi apa?"
Hanif nampak berpikir terlebih dahulu dengan pertanyaan yang di lontarkan Gilang. "Melepuh?"
"Salah."
"Panas?"
"Salah."
"Nyerah gue."
"Pisang goreng kalo dimakan panas-panas jadi pihang hoheng." Tawa receh dari Hanif Akhtar Pranadipa mampu membuat satu cewek yang tengah menelungkupkan kepalanya di meja menjadi kesal bukan main.
"Pagi-pagi dah bikin perkara aja lu berdua. Brisik tau gak?" Bentaknya, sama sekali tidak takut dengan iming-iming jajaran kepala suku Raeon yang tersemat pada nama mereka berdua.
"Buset, pagi-pagi medusa dah gak ada tenaganya. Abis maraton lu?"
"Abis nguras laut gue." Jawab Nita dengan masih menelungkupkan wajahnya pada meja kayu tersebut.
"Ngeri juga adeknya Ferdy."
Anindhita Prasetya atau yang kerap dipanggil Nita adalah adik sepupu Noval Ferdy Gunawan. Cewek ini juga sahabat baik David sejak bangku SMP sampai saat ini. Entah karena apa cewek yang biasanya ceria dan bercanda bersama Hanif dan Gilang pagi ini nampak tidak bersemangat.
Memang, Hanif dan Gilang berbeda kelas dengan temannya yang lain yang ada di kelas 11 IPA 3, kelas yang terkenal dengan kenakalan serta kegaduhan. Bagaimana tidak nakal, ada 7 pentolan Raeon di kelas tersebut.
Baru hendak Nita membalas ucapan Gilang, walikelas mereka tiba-tiba memasuki kelas dengan mood yang nampak baik. "Selamat pagi anak-anak. Hari ini kalian kedatangan teman baru, pindahan dari SMA Pelita di Bandung."
Mendengarnya, kelas langsung ramai membicarakan murid baru ini. Sebagian penasaran, sebagian lagi merasa bodo amat seperti Nita. "Silahkan masuk!"
Melangkahkan kakinya masuk sesuai perintah Bu Meka, cewek yang tak lain adalah Stefy Winata ini mengundang perhatian seisi kelas. Terlebih Gilang dan Hanif. "Heh! Lo kan cewek yang nabrak Palsuk tadi pagi?" Heboh Gilang di mejanya.
"Iya, mana langsung pergi lagi. Ternyata anak baru." Hanif pun ikut 'menyambut' Stefy sama seperti Gilang. Bu Meka hanya bisa menghela napas melihat kelakuan anak didiknya, guru Bahasa Inggris tersebut langsung memberi teguran kepada Gilang dan Hanif.
"Kalian berdua, bisa tidak berbicara yang sopan dengan teman baru kalian. Cowok-cowok kok mulutnya lemes kayak cewe." Kemudian guru muda itu memandang Stefy yang berdiri di depan papan tulis sambil memandang Gilang dan Hanif yang kelewat julid dengannya. "Tolong maafkan mereka ya mbak. Silahkan perkenalkan nama kamu."
Stefy mengangguk, dan kemudian gadis itu memperkenalkan namanya yang membuat seorang Anindhita Prasetya terlonjak kaget. "Perkenalkan, nama saya Anggelina Yumna Stefany Winata, biasa dipanggil Stefy. Saya pindahan dari Bandung. Salam kenal." Gadis yang awalnya menelungkupkan kepalanya di meja, begitu mendengar nama itu disebut, Nita langsung menegakkan badannya dan melihat siapa yang ada di depan sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
[SDS#2]Other Side of David
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] .... Setahun sudah David hidup dengan gangguan ingatannya. Amnesia, kondisi dimana seseorang tidak mampu mengingat peristiwa dalam jangka waktu tertentu. Disebabkan oleh suatu kecelakaan di masa lalu yang juga merenggut ses...