[Vote before reading this chapter]
Suara bising tak mungin pernah lepas dari suasana kantin yang saat ini tengah dipenuhi oleh puluhan bahkan ratusan siswa JW yang ingin mengisi perut mereka. Diantara tiga kantin yang ada di sekolah tersebut, kantin kelas XI lah yang paling berisik dan rusuh. Kenapa? Jawabannya karena banyak anggota Raeon yang duduk di bangku kelas XI ditambah kaum wanita yang menghuni lantai dua itu juga termasuk bar-bar, contohnya saja Nita.
David, cowok itu saat ini tengah menengguk air mineral, tangannya tidak sengaja tersenggol siswa lain dan berakhirlah air minum cowok tersebut tumpah.
Masalahnya bukan itu, air tumpahan tersebut mengenai Stefy yang kebetulan tengah berjalan di sebelah David, baju cewek itu basah di arena atasnya. Hal ini tentu sangat tidak nyaman bagi Stefy karena bajunya yang basah itu menerawang. Spontan, kedua tangan Stefy menyilang di depan dadanya.
"M-maaf." David bingung cara menutupinya bagaimana. Dia teringat kalau ada hari ini dia membawa hoodie dan langsung meminta Gavin mengambilkanya. "Vin, ambilin hoodie gue di kelas cepet!" Gavin langsung berlari secepat kilat. Menyadari Stefy yang kurang nyaman, David berinisiatif untuk memeluknya dan membantu Stefy menutupi area atasnya yang basah karena David.
Entah bisikan dari mana sampai David berani melakukan ini di depan umum, lebih tepatnya di kantin sekolah yang ramai, garis bawahi! Jika kalian bertanya Nita dimana, dia tiba-tiba dipanggil oleh wali kelasnya dan sama sekali belum tahu apa yang terjadi dengan Stefy.
Jangankan Stefy, para warga sekolah yang tengah berada di kantin sangat terkejut dengan apa yang dilihatnya saat ini. Jantung Stefy berdetak sangat kencang sampai dia tidak bisa berkata-kata saat ini.
"Nih hoodienya." David kemudian membeikan hoodie itu kepada Stefy yang menyilangkan tanganya di area dadanya. Tanpa babibu, Stefy langsung mengenakan hoodie David yang nampak kebesaran.
Belum sempat David kembali meminta maaf, Stefy sudah berlari secepat kilat menjauhinya. Tentu saja David tahu alasanya.
"Gercep banget sih Vid."
"Lo ngomong sekali lagi gue cekek lo Fer."
"Gimana rasanya meluk Stefy?" Bukan, ini bukan Ferdy melainkan Akmal.
David hanya diam termenung sebelum melangkahkan kakinya menuju kelas. Mengabaikan tatapan teman teman seangkatanya dan tentunya godaan-godaan dari sahabat laknatnya.
Berlari melewati banyak siswa seperti orang gila bukanlah hal yang memalukan bagi Stefy. Ada hal lain yakni dipeluk David di depan umum. "Lupain, lupain, lupain! Biasa aja, lupain!"
Dikelasnya saat ini tengah tidak ada orang, entah teman-teman sekelasnya pergi kemana disaat jam kosong seperi sekarang. "Kan jamkos, pantes sepi. Si Nita kemana lagi."
Stefy mendengar suara langkah kaki yang semakin mendekat ke arahnya. "Stef, lo gak apa-apa kan? Lo kenapa sih? Kok temen-temen pada ngomongin lo? Dan itu kenapa lo pake hoodie David?"
"BACOT!"
"Stef, gue tanya beneran anjir. Jawab!"
"OGAH!"
Sebenarnya Nita tahu apa yang terjadi, dirinya hanya berpura-pura untuk melihat reaksi Stefy yang benar-benar malu karena kejadian tadi. Namun, sepertinya ada yaang lebih malu daripada Stefy, David.
"Setan mana yang bisikin lo sampe meluk Stefy hah?"
Sangatlah asik dan seru bagi sahabat laknat David untuk menggodanya saat ini. Selain karena mereka tidak penah meliha David dekat dengan wanita manapun selain Nita, David juga dikenal masa bodo dengan hal yang terjadi di sekitarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[SDS#2]Other Side of David
Novela Juvenil[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] .... Setahun sudah David hidup dengan gangguan ingatannya. Amnesia, kondisi dimana seseorang tidak mampu mengingat peristiwa dalam jangka waktu tertentu. Disebabkan oleh suatu kecelakaan di masa lalu yang juga merenggut ses...