[Vote before reading this chapter]
Di sebuah kamar serba hitam abu-abu, terdengar suara isakan dari sang pemilik kamar. Tangis yang sudah lama tidak ia keluarkan, siang ini pecah sejadi jadinya. Isakkan sendu yang ia tahan sekian lama akhirnya keluar juga.
Mengingat kejadian tadi saat semesta seaakan menyatukan dirinya dengan orang dari masalalunya, David Angga Danendra. Sosok cowok yang sangat ia cintai pada masanya, dan mungkin sampai saat ini rasanya masih sama.
Cewek yang hari ini membawa motor Ninja miliknya dibuat bingung saat tidak menemukan motor hitamnya yang sudah tidak ada di tempat yang pagi tadi ia letakkan. "Lah, motor gue kemana?"
Gadis yang kini memakai baju milik David atas paksaan Nita, dengan alasan agar dirinya tidak masuk angin itu mulai pusing. Melihat kesana kemari, mencoba menemukan dimana motornya berada. Sampai ia teringat satu hal.
"Aghkk, kunci motor gue kan di Ferdy." Stefy memberikan kunci motornya kepada Ferdy saat cowok itu hendak pergi menyusul David, dengan polosnya ia memberikannya dn sampai sekarang belum kembali. "Ni si Nita mana coba? Gak keliatan juga tu bocah."
Stefy bingung harus bagaimana, kemungkinan terbesar adalah Ferdy sudah pulang mengantar Nita menggunakan motornya. Mau menelpon orang rumah, hp cewek itu mati, menunggu angkutan umum? Ia belum begitu mengenal kawasan SMA nya. Akhirnya Stefy hanya bisa duduk termenung di depan sekolahnya sambil menunggu Ferdy datang, ah ralat berharap cowok itu datang karena dirinya sekarang benar-benar pusing.
Berjongkok sambil menunduk memegangi bagian kepalanya yang terasa sakit membuat Stefy nampak kasihan sekali. "Lo mau disini sampe kapan?" Stefy mendongak, melihat siapa yang ada di depannya, dan cowok itu lagi. "Naik!"
Tidak ada respon dari Stefy dan hal itu membuat David mengulang ucapannya tadi. "Naik, gue anter pulang!" Cewek itu masih bingung, sampai David menarik pergelangan tangannya dengan cukup keras sampai membuatnya berdiri. Mau tidak mau Stefy menaiki motor David karea ia memang sudah sangat ingin pulang dan merebahkan dirinya di kasur lalu tertidur.
Ditengah perjalanan itu pula, tubuh Stefy hampir limbung karena pusingnya itu. Cowok yang hanya memakasi kaos hitam dan celana indentitas JW itu menarik tangan Stefy agar melingkar di pinggangnya. "Pegangan! Lo gak usah kegeeran. Semua ini gue lakuin karna lo sepupu Ferdy dan Ferdy yang nyuruh gue jemput lo. Jadi gak usah berharap lebih sama gue!"
Tangan yang awalnya melingkar dipinggang Davidpun Stefy lepaskan begitu saja. "Kalo gak ikhlas nolong. Gak usah nolongin gue!"
"Gue ikhlas, ikhlas nolong Ferdy bukan lo."
Stefy merindukan Davidnya yang dulu, yang selalu bersikap hangat padanya, David yang selalu perhatian tanpa diminta, dan kini Davidnya itu entah pergi kemana. Ia sangat merindukannya.
"Maaf, ini semua salah gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
[SDS#2]Other Side of David
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] .... Setahun sudah David hidup dengan gangguan ingatannya. Amnesia, kondisi dimana seseorang tidak mampu mengingat peristiwa dalam jangka waktu tertentu. Disebabkan oleh suatu kecelakaan di masa lalu yang juga merenggut ses...