26. RIVAL(?)

13 1 0
                                    

[Vote before reading this chapter]

Suasana siang yang tidak terlalu terik dimanfaatkan kedua remaja itu untuk berbicara empat mata di sebuh rooftop yang terbengkalai di sekolah mereka. Semilir angin siang ditemani minuman dingin sudah cukup membuat memory indah di dalam otak Stefy terputar begitu saja tanpa ia minta.

Sosok dirinya yang masih lugu bersanding dengan David di sebuah rooftop menikmati senja. Hari itu juga keduanya resmi menjalin ikatan dengan status pacar. Cewek yang kini sudah melepas jaket hitamnya itu nampak tersenyum nanar sembari menatap kosong ke arah depan.

David menyadari bahwa Stefy sedang melamun. Lalu ia membuat kesadaran Stefy kembali. "Kenapa lo?"

Cewek itu menengok, lalu ia menggeleng pelan. "Gak apa-apa, Cuma tiba-tiba keinget waktu lo nembak gue dulu." David mengangguk-anggukan kepalnya.

"Oh, emang gimana gue nembak lo dulu?" Okey, jadi David ini baru bisa mengingat sosok Stefy, belum dengan kenangannya. "Romantis kan?"

"Romantis pala kau tu. Nih ya gue kasih tau, lo nembak gue abis lo menang turnamen basket, trus lo ajak gue ke rooftop yang ada di sekolah waktu lo tanding, saat itu udah hampir maghrib, dan lo Cuma beliin gue ice cream. Nih poin penting yang waktu itu lo bahkan gak tau. Gue hampir kena tai burung tau ga?"

Setidak romantis itukah dirinya dulu? Begitu pikir David. Mendengar point terakhir yang Stefy lontarkan, cowok itu nampak menahan tawa untuk sejenak. Ia mendekat ke arah perempuannya lalu memeluk pinggang Stefy dari samping dan sedikit menarik tubuh yang mendadak mungil jika disampingnya itu. "Lo mau gue tembak ulang dengan suasana romantis hmm?"

Cewek itu sontak membelalakan matanya mendengar pertanyaan David. "Jangan ngadi-ngadi!" Mendapat respon yang kurang baik, David hanya mengangkat kedua bahunya.

Kriing...

Bel tanda istirahat telah usaipun berbunyi, Stefy sudah membenahi bekas minumannya dan bersiap turun namun pergelangan gadis itu tiba-tiba dicekal oleh satu-satunya manusia yang berada di sana selain dirinya.

"Ngapa? Gue mau masuk kelas."

"Bolos!"

"Ogah!"

Saat Stefy berusaha melepas cekalan dari David, cowok itu dengan sengaja menarik tangan Stefy sampai gadis tersebut jatuh ke dalam pelukannya. "Gue bilang bolos ya bolos. Gue masi pengen denger cerita dari lo."

"V-vid." Gemetar, cewek itu gemetar saat dalam pelukan David. Ia kaget sekaligus belum siap untuk kejadian yang satu ini. David sendiri yang menyadari ketidak nyamanan Stefy pun memutuskan untuk mengurai pelukannya dan membiarkan Stefy duduk di tempatnya semula.

"Sorry, gue gak bisa kontrol rasa kangen gue ke lo." Dengan keringat dingin yang sudah bercucuran, Stefy mengangguki permintaan maaf dari David. "Stef, gue pengen denger cerita dari lo. Tentang apapun...yang bikin lo sedikit tenang."

Cewek itu nampak menghela napas dalam diamnya, lalu kemudin ia menatap manik mata David dan tersenyum ke arahnya. "Oke, gue bakal cerita gimana hancurnya gue aja." David mengangguk lalu mempersilahkan Stefy bercerita.

***

Gue Stefy, Anggelina Yumna Stefany Winata. Gue mungin cewek teraneh yang pernah kalian temui. Cewek yang gak mudah bergaul setelah kejadian besar menimpa gue. Kehilangan sosok yang paling gue cintai karena kesalahan gue.

Gue yang selalu gak bisa nerima kenyataan pahit yang emang terjadi. Gue yang tiba-tiba berubah jadi sosok pendiem yang jarang tersenyum, dan gue yang selalu jadi bahan bullyan di sekolah gue di bandung.

[SDS#2]Other Side of DavidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang